Arsip untuk Februari 17, 2011


Anda tak kan pernah tahu.

Bahkan mungkin itu pertanyaan yang mubazir.

Lebih baik anda lihat perbuatan saya
Anda dengar perkataan saya
Anda tiru segala yang terbaik dari saya,
Bukan hanya sibuk mencari alasan betapa hebatnya saya
Betapa suci dan sakralnya saya
Betapa banyaknya mukjizat saya

Dengan kata lain, sayalah Nabi yang paling benar
Hingga anda sibuk membangga-banggakan saya pada semua orang
Hingga anda gemar menebas leher manusia demi memuja saya
Hingga anda sadis meminum darah siapa saja yang tidak mengakui saya

Dan ketahuilah ….
Saya sama dengan anda. Hanya manusia biasa
Bohong itu cerita anda tentang saya
Yang anda tulis sekian juta buku
Hingga berabad-abad lamanya
Itu hanya imanjinasi anda, hanya kreativitas anda
Dengan kata lain hanya HOAX

Saya tetaplah manusia biasa sebagaimana anda
Dan pintu menuju Tuhan bukan bertuliskan:
“Khusus untuk Nabi seperti saya”
Tapi siapapun bisa masuk
Asal ingin masuk
Untuk semua manusia
Untuk sekalian alam
Disepanjang nafas hidup

 

sumber : klik


SIAPA SANG JURU SELAMAT?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wanita Kristen dari Malaysia itu berkata di dalam surat kepada temannya di Indonesia:

“Akan tetapi, jika kamu percaya pada Yesus bahwa Dialah juru selamat manusia, percayalah kamu pasti diselamatkan.

 

Jawab:

Saya katakan: Bahkan percayalah Anda, bahwa pikiran adanya juru selamat bagi manusia adalah pokok pemikiran Yahudi. Oleh karena itulah orang-orang Yahudi hingga hari ini mengimani adanya juru selamat bagi mereka. Yahudi terbagi menjadi dua kelompok, sekte SafaradimTunjukkan huruf latin (Ambassaradim) dan sekte Eskanazim (Ashkenazim), dan masing-masing sekte mengeklaim bahwa dia memiliki juru selamat yang berbeda dengan sekte lain tentang penyebutan nama juru selamat tersebut. Safaradim berkeyakinan bahwa juru selamat bagi mereka adalah Svardia, sedang Eskanazim berkeyakinan bahwa juru selamat mereka adalah Shkinazia. Dikarenakan agama Yahudi jauh lebih kuno daripada Nasrani, dan demi kemaslahatannya dalam perubahan Kitab Suci setelah Taurat agar yang tetap ada agama mereka yang batil, dan tetap ada juga keimanan mereka kepada Nabi-Nabi mereka saja tanpa Nabi-Nabi Allah, dan Rasul-Nya yang Allah utus untuk seluruh manusia; untuk tujuan ini semua, mereka turut andil dalam mengubah-ubah Bibel, lalu memasukkan pemikiran “juru selamat baru” padanya. Dan sebelumnya mereka telah menuduh zina Maria h,  dan merekalah yang telah membunuh al-Masih (seperti keyakinan Nasrani).

Janganlah Anda menyangka bahwa Nasrani saja satu-satunya agama yang memiliki pemikiran adanya al-Masih sang juru selamat. Terdapat 16 juru selamat bagi banyak agama dan kelompok. Terdapat juru selamat bagi agama berhala India, yaitu Dewa Krishna yang telah disalib pada tahun 1200 SM. Ada juga juru selamat bagi orang Hindu Dewa Sakiya yang telah disalib pada 600 SM. Juga ada juru selamat bagi penganut Miksik, yaitu Dewa Kiksaleckot yang telah disalib pada 587 SM. Ada juru selamat untuk bangsa Romawi, yaitu Dewa Kwerenas yang disalib tahun 506 SM. Ada juru selamat bagi penduduk Tibet, yaitu Dewa Indra yang telah disalib pada 725 SM. Juru selamat bagi negeri Persia yaitu Dewa Mithra yang telah disalib pada 600 SM. Juru selamat bagi orang-orang Mesir, yaitu Dewa Tsulis yang telah disalib pada 1700 SM. Dan dewa-dewa lain seperti  Dewa Hisus (Jesús)  bagi orang-orang Eropa, dan Dewa Ayar (Mei) bagi penduduk Nepal. Dan yang aneh, bahwa seluruh juru selamat tersebut telah disalib, dan yang lebih mengherankan lagi adalah sebagian mereka telah disalib persis seperti disalibnya al-Masih. Dan yang mencengangkan lagi adalah bahwa semuanya disalib karena penghapusan kesalahan-kesalahan manusia, dan penghapusan dosa makhluk.

Kita perhatikan bahwa berbagai sejarah penyaliban itu lebih kuno daripada penyaliban al-Masih. Jadi pemikiran tersebut adalah pemikiran kuno, dan ikut-ikutan orang lain tampak jelas di dalamnya. Oleh karena itu, agar agama Masehi ini tetap lestari dan tidak punah haruslah dibuat pemikiran tersebut yang telah diambil dari agama-agama lain.

Di sinilah berhak bagi kami untuk bertanya-tanya, “Jika keyakinan salib dan pengorbanan itu benar, maka mana di antara ke sekian juru selamat itu yang hakiki (paling benar)?”

Apa yang menjadikan saya harus beriman kepada Yesus bahwa dia adalah seorang juru selamat, dan tidak beriman dengan Tuhan Persia Mithra sebagai juru selamat kita?[1]

Kemudian, sekalipun terpaksa mengatakan bahwa al-Masih ‘alaihi salam adalah seorang juru selamat yang hakiki, maka dia akan menjadi juru selamat bagi kaum Bani Israil saja tidak selain mereka, sebagaimana dikatakan oleh Paulus dalam Kisah Para Rasul 13:23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Yaitu, sungguh disayangkan bahwa Yesus ternyata bukan juru selamat bagi orang-orang Indonesia dan selain mereka. Oleh karena itulah tempat kembali kalian adalah adzab Allah, karena tidak ditemukan bagi kalian seorang juru selamat.

Wanita Kristen:

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, tak seorang pun yang bisa diselamatkan. Sekalipun mereka telah berbuat baik. Akan tetapi, oleh karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal yang dikandung dari Roh Kudus supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Jawab:

Saya memiliki satu pertanyaan yang tidak akan saya ajukan kepada Anda, karena sulitnya pertanyaan tersebut. Akan tetapi saya akan mengajukannya kepada setiap pendeta dan gereja di mana saja, dan saya berangan-angan agar mereka menjawabnya. Minimal jika mereka tidak ingin menjawab majalah Qiblati, mereka menghadapkan hakikat kepada kalian, dan menjawab kalian, jika mereka mampu.

Pertanyaan tersebut adalah, ‘Apakah Yesus adalah juru selamat bagi pengikutnya yang hidup pada zamannya, atau juga juru selamat bagi para pengikut setelahnya?’

Mereka harus menjawab salah satu dari dua pilihan tersebut, dan yang paling manis dari keduanya adalah pahit. Sebab, jika mereka menjawab bahwa Yesus adalah juru selamat bagi pengikutnya di zamannya saja, maka ini adalah sebuah kezaliman yang menimpa orang-orang yang beriman kepadanya setelahnya. Jika mereka menjawab bahwa dia juga juru selamat pula bagi para pengikut setelahnya, maka sungguh Yesus telah membantu kezaliman, kemaksiatan, dan permusuhan, serta mendorong untuk membunuh, mencuri, korupsi dan maksiat lainnya, karena setiap pelaku kejahatan akan bebas dari dosa hanya dengan sekedar pengakuannya terhadap pelanggaran dosa tersebut. Dan dia langsung akan mendapatkan ampunan, dan hidup dengan kehidupan yang kekal. Maka keadilan apakah yang ada dalam aqidah yang rusak ini?!

Wanita Kristen:

Sebab dalam Yohannes 4:16, yesus berkata, akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tak ada seorangpun yang datang kepada Bapak kalau tidak melalui Aku.

Jawab:

Dalil tersebut dipakai oleh orang-orang Nasrani sebagai dalil atas ketuhanan Yesus. Padahal saat memperhatikan dengan benar, kita mendapati bahwa dalil itu sama sekali tidak menunjukkan keTuhanannya baik dari jauh maupun dekat, akan tetapi malah menunjukkan bahwa Yesus itu adalah seorang Rasul.

Ucapan Yesus ‘akulah jalan adalah benar, tidak ada seorangpun mampu sampai kepada Allah kecuali dari sela-sela utusan-Nya yang Dia utus. Mereka adalah orang yang mengetahui tentang Allah, halal, haram, dan segenap pengajaran. Oleh karena itu, para Rasul itu adalah jalan yang dari sela-sela mereka manusia akan bisa sampai kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala .

Oleh karena itulah kami beriman bahwa Yesus adalah jalan kepada Allah, seperti nabi-nabi lainnya ‘alaihi salam.

Ucapan Yesus ‘akulah… kebenaran’, maka kamipun beriman bahwa Yesus adalah seorang Rasul yang haq (benar) dari sisi Allah, yang Allah telah mengutusnya untuk menyampaikan risalah-Nya, agar menjadi sebab hidayah manusia menuju jalan haq (benar), yang menyampaikan kepada Allah, dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju terang.

Ucapan Yesus ‘akulah… hidup’ yaitu kehidupan yang kekal dalam kenikmatan akhirat bagi setiap orang yang menjawab dakwahnya, yang telah dipikulkan oleh Allah Subhanaahu wa Ta`ala kepadanya sebagaimana para Nabi dan Rasul yang lain.

Ucapan Yesus ‘Tak ada seorangpun yang datang kepada Bapak kalau tidak melalui Aku’ maka ya, benar, tidak seorang pun mampu sampai kepada Allah kecuali dari sela-sela para Rasul-Nya, karena mereka adalah jalan hidayah (petunjuk). Mereka adalah manusia yang paling tahu tentang Allah, makhluk yang paling tahu tentang segala yang dicintai dan dimurkai Allah.

Wanita Kristen:

Matius 10:32, yesus berkata, ‘Setiap orang yang mengakui aku di depan manusia, aku juga akan mengakuinya di depan Bapaku di Sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal aku di depan manusia, aku juga akan menyangkalnya di depan bapakku di sorga.

Jawab:

Seandainya manusia itu menguasai akalnya, pastilah menjadi jelas baginya dari dalil ini bahwa Yesus menafikan ketuhanan dari dirinya. Dikarenakan dia menafikan perbuatan dari dirinya sendiri. Cukuplah dia menjadi seorang saksi atas umatnya, sebagaimana para Nabi dan Rasul lain. Allah Subhanaahu wa Ta`ala lah satu-satunya yang Maha Kuasa, dan berbuat. Sebagaimana nash (teks) ini datang bersesuaian dengan pondasi agama Islam. Yaitu bahwa para Nabi memiliki syafaat pada hari kiamat, demikian pula para malaikat dan orang-orang mukmin memberikan syafaat. Hanya saja syafaat Nabi Muhammad Sholallohu `alaihi wa sallam adalah yang terbesar. Maka syafaat beliau Sholallohu `alaihi wa sallam mencakup setiap orang yang masuk ke dalam neraka dari para pelaku maksiat dari golongan ahli tauhid.

Sebagaimana menjadi jelas dari dalil Bibel tadi bahwa Yesus akan datang sebagai saksi atas kaumnya. Hal inipun bersesuaian dengan syariat Islam, dan sifat-sifat para Nabi. Allah Subhanaahu wa Ta`ala telah mensifati Nabi Muhammad Sholallohu `alaihi wa sallam dalam al-Qur`an dengan saksi atas umat beliau. Allah Subhanaahu wa Ta`ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا (٤٥)

“Hai Nabi, Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk Jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan,” (QS. Al-Ahzab (33): 45)

Allah Subhanaahu wa Ta`ala berfirman:

…وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

“… dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu….” (QS. Al-Baqarah (2): 143)

Allah Subhanaahu wa Ta`ala berfirman:

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاءِ شَهِيدًا (٤١)

“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (QS. An-Nisa` (4): 41)

Allah Subhanaahu wa Ta`ala berfirman:

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلاءِ ….

“(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia….”(QS. An-Nahl (16): 89)

Dan ayat-ayat lain. Jadi apa yang akan dilakukan oleh Yesus pada hari kiamat, juga akan dilakukan oleh seluruh Nabi.

Wanita Kristen:

I Korintus 8:6, Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapak yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup,

Jawab:

Bukanlah suatu hal yang penting Anda mengakui Tuhan, akan tetapi apakah Tuhan mengakui Anda sekalian, dan mengakui cara ibadah yang Anda lakukan?!

Kemudian dalam nash (teks) tersebut dia mengatakan satu Allah saja, tapi Anda mengatakan tiga?!!

Adapun ucapannya “yaitu Bapak yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup”, maka benar, itu adalah dakwah Islam, dan dakwah Nabi Islam, dan ayat al-Qur`an, serta sabda-sabda Nabi Muhammad Sholallohu `alaihi wa sallam telah menunjukkan akan hal itu.

Wanita Kristen:

dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

Jawab:

Pada Nash yang sebelumnya bagi Anda ada satu Tuhan saja yaitu Allah (Bapak), dan dalam Nash ini kalian memiliki satu Tuhan saja yaitu Yesus?!!

Anda melakukan kontradiksi. Anda sendiri yang menentang diri Anda. Demikianlah segala sesuatu jika tidak berasal dari sisi Allah, pastilah akan terdapat banyak perselisihan. Inilah pembenar firman Allah Subhanaahu wa Ta`ala dalam al-Qur`an:

أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلافًا كَثِيرًا (٨٢)

“Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisa` (4): 82)

Kemudian, bagaimana Yesus menjadi Tuhan sementara Bibel tidak mendatangkan satu bukti pun akan hal itu?

Jika Yesus adalah Tuhan, maka di mana dia pernah memerintahkan para pengikutnya untuk menyembahnya?!

Kemudian bagaimana Allah menciptakan segala sesuatu, karena Yesus kemudian menjadikan manusia yang telah Dia ciptakan, karena Yesus membunuh Yesus?!!

Kemudian apakah orang yang dibunuh manusia menjadi Tuhan?!! Lalu dimana kekuasaan dan kekuatan Tuhan serta perbuatan-Nya di alam ini?!

Lalu di mana Bapak saat Dia melihat anak satu-satunya dibunuh?!!

Wanita Kristen:

Dalam Matius 10:37 Yesus berkata, Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

Jawab:

Ini adalah dalil lain bahwa Yesus adalah seorang Nabi, bukan Tuhan. Seandainya dia adalah Tuhan, pastilah dia tidak butuh perbandingan keTuhanan dirinya dengan manusia. Seharusnya; dia adalah Tuhan, dan seluruh manusia rendah darinya, maka bagaimana dia masukkan dirinya sendiri dalam perbandingan dengan manusia sementara dia adalah Tuhan. Dan perkara yang menguatkan nash ini, yaitu bahwa dia adalah seorang Nabi yang diutus adalah pembicaraan tersebut telah disebutkan oleh Nabi Muhammad Sholallohu `alaihi wa sallam , dimana beliau bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتىَّ أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ نَفْسِهِ

“Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga aku menjadi orang yang paling dia cintai daripada dirinya sendiri.”

Jadi arah pembicaraan Yesus ‘alaihi salam adalah sama dengan arah pembicaraan para Nabi. Adapun Tuhan maka tidak layak membandingkan diri-Nya dengan manusia.

Shalawat dan salam atas Nabi kita Isa ‘alaihi salam dan Ibunya, Maryam yang suci h. (AR)*

[1]

Orang Persia saling mewarisi keyakinan ini hingga mereka berkeyakinan bahwa Ali dan para Imam memiliki kekuasaan Kauniyah (bertindak dalam alam ini), yaitu bahwa mereka menciptakan, dan bahwa mereka adalah orang-orang yang memasukkan manusia ke dalam sorga, dan merekalah yang memasukkan manusia ke dalam neraka, kemudian mereka mengeklaim bahwa siapa yang ingin selamat wajib baginya untuk beriman kepada Ali dan para imam lain bahwa mereka adalah orang-orang ma’shum (yang bebas dari kesalahan) yang wahyu telah diberikan kepada mereka, dan bahwa mereka lebih utama daripada seluruh para Nabi dan Rasul.

Termasuk di antara para imam itu adalah imam yang kedua belas yang masih bersembunyi di pengasingan, padahal dia memiliki kekuasaan kauniyah sebagaimana halnya para imam lain sebagaimana mereka klaim. Yaitu bahwa dia memiliki kekuasaan untuk mengatakan kepada sesuatu, ‘Jadilah, maka jadilah.’ Maka dia mampu dalam sekejap untuk menghapus negeri-negeri kafir dan musuh-musuhnya hanya dalam sekejap saja. Sungguh aneh, bagi orang yang tengah bersembunyi ini, yang memiliki kemampuan Kauniyah, dan tidak menggunakannya. Sungguh aneh bagi ‘Ali Rodiallohu `anhu yang memiliki kemampuan kauniyah, dan tidak mampu menghancurkan Mu’awiyah Rodiallohu `anhu , dan tidak mampu melindungi dirinya dari pembunuhan. Sungguh aneh bagi al-Husain Rodiallohu `anhu yang wafat disembelih berdasarkan aqidah yang rusak ini. Keberadaannya yang memiliki kemampuan Kauniyah, namun sekalipun demikian dia tidak menciptakan air agar dia meminumnya, yang kemudian dia wafat dalam keadaan dahaga. Demikianlah cukup bagi Anda untuk beriman terhadap Ali dan para imam agar Anda menjadi penghuni sorga.

Kami memuji Allah Subhanaahu wa Ta`ala , bahwa keyakinan ini bukanlah termasuk keyakinan kaum muslimin, akan tetapi keyakinan orang-orang Persia. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan anugerah akal kepada kita.

 

Sumber : klik


Surat Seorang Wanita Nasrani di Malaysia kepada Sahabatnya, Seorang Wanita Muslimah di Indonesia


Pada edisi kali ini kita lanjutkan mengikuti surat wanita nasrani dari Malaysia. Sekarang kita mengambil syubhat pertama yang dia sebutkan dalam surat.

Dia menulis:
“Aku mau kasih pertimbangan. Ini dari kesaksian seseorang yang agama Islamnya kuat yang kini beragama Kristen:
1. Dalam Al Qur’an tertulis dilarang berzina. Kenapa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم mempunyai 23 istri? Yang tertua umur 24 tahun dan yang termuda umur 6 tahun? Apa itu bukan berzina?
Jawab:

Pertama, Anda seperti orang-orang awam Nasrani lainnya telah tertipu oleh para pendeta dengan kedustaan mereka atas anda dan atas orang-orang awam. Ucapan bahwa syubhat ini dari orang yang dulunya seorang muslim kemudian masuk agama Nasrani tidaklah benar. Jika tidak, orang muslim tersebut adalah seorang yang sangat bodoh lagi dungu terhadap Islam. Dia tidak mengenal Islam sama sekali. Karena anak-anak kami saja tahu bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم menikahi Khadijah رضي الله عنها saat dia berumur 40 tahun, sementara pemilik persaksian yang dulunya muslim itu mengatakan bahwa istri Nabi صلى الله عليه وسلم yang tertua berusia 24 tahun?!!

Jadi, dengan sedikit akal dan kesungguhan menjadi jelaslah bagaimana para pendeta itu mempermainkan orang-orang Nasrani agar mereka tetap yakin dengan kebenaran agama Nasrani.
Kedua, Nabi صلى الله عليه وسلم tidak pernah memiliki 23 istri. Ini adalah kedustaan yang kedua, akan tetapi yang benar adalah beliau memiliki 12 istri termasuk di dalamnya Mariah رضي الله عنها yang dulunya seorang budak yang kemudian melahirkan putra beliau صلى الله عليه وسلم , Ibrahim.

Adapun syubhat pernikahan beliau صلى الله عليه وسلم dengan ‘Aisyah رضي الله عنها, maka sesungguhnya Nabi hidup serumah dengannya pada saat dia berusia 9 tahun, bukan 6 tahun. Dan ini tidak tergolong perzinahan, karena adat kebiasaan penduduk Jazirah Arab kala itu adalah menikahkan putrid-putri mereka sejak dini. Ini disebabkan mereka – anak-anak itu – mencapai usia akil baligh sejak dini, karena suhu yang sangat panas. Maka tubuh kaum wanita yang berada pada lingkungan padang pasir akan cepat sekali tumbuh, bersemi dan baligh karena pengaruh cahaya matahari. Persis seperti tumbuh-tumbuhan, jika dia tersinari matahari maka dia lebih cepat tumbuh daripada tumbuh-tumbuhan yang terhalang dari sinar matahari.

Maka termasuk sebuah kejahatan dalam memberikan hokum ditimbangnya sebuah kejadian dengan memisahkannya dari zaman, tempat dan kondisi lingkungannya. Bagaimana anda menghukumi semua kejadian setelah lebih dari 1400 tahun lalu anda menghilangkan berbagai perbedaan zaman dan iklim, kemudian anda mengqiyaskannya dengan pandangan hawa nafsu sebuah pernikahan yang dilangsungkan akadnya di Makkah sebelum hijrah dengan apa yang terjadi pada hari ini di dunia barat, dimana kebiasaan di Barat seorang gadis tidak akan menikah sebelum berusia 25 tahun. Dan pada waktu bersamaan mereka sudah melakukan hubungan intim di bawah usia 10 tahun!!

Maka di antara dalil dan bukti terbesar bahwa pernikahan beliau صلى الله عليه وسلم dengan ‘Aisyah رضي الله عنها adalah perkara biasa –dari sisi masyarakat kala itu- dan tidak ada aib padanya adalah pengakuan orang-orang kafir Quraisy terhadapnya dengan tidak adanya penolakan terhadap beliau صلى الله عليه وسلم, padahal mereka bersungguh-sungguh dalam melemparkan segala kebohongan yang sama sekali tidak ada pada diri beliau, seperti ucapan mereka kepada beliau:’Tukang sihir’ atau ‘Orang Gila’.

Dan dalil bahwa kebiasaan orang Arab kala itu adalah menikahi gadis dalam usia dini, dan itu bukanlah hal aneh di antara bangsa Arab adalah bahwa ‘Aisyah sebelumnya sudah dilamar oleh Jubair bin Muth’im.
Jika kalian mencela pernikahan Nabi صلى الله عليه وسلم dengan ‘Aisyah رضي الله عنها karena perbedaan usia di antara keduanya adalah 44 tahun, maka apa yang Anda katakana terhadap pernikahan Maria ‘Perawan Suci’ عليها السلام dengan Yoseph yang berumur 89 tahun sementara Maria 12 tahun, yang di usia itu ia melahirkan Isaعليه السلام?! Jadi perbedaan usia di antara keduanya adalah 77 tahun. Ucapan ini telah ditetapkan dalam ensiklopedi Katolik.

Sebagaimana saya berharap kepada Anda untuk merenungkan usia Maria saat dia melahirkan Isaعليه السلام. Kala itu umurnya adalah 12 tahun. Ini merupakan bukti bahwa bukanlah sesuatu yang asing –di zaman itu- jika seorang gadis seusia itu melahirkan. Hingga al-Kitab Anda tidak menyebutkan keterkejutan manusia karena usia dininya, akan tetapi al-Kitab menyebutkan keterkejutan manusia karena dia melahirkan tanpa suami. Maksudnya, bahwa wajar pada zaman itu seorang gadis melahirkan seusia itu. Hal ini berarti bahwa seorang gadis yang telah melahirkan dengan usia seperti ini haruslah telah menikah dua atau tiga tahun sebelumnya. Maka jadilah usia itu sama persis dengan usia pernikahan Nabi صلى الله عليه وسلم dengan ‘Aisyah. Hanya saja ‘Aisyah رضي الله عنها tidak melahirkan.
Maka serahkan pemberian hukum tersebut kepada keadilan dan kejujuran Anda. Harapan saya sangat besar terhadap keunggulan akal anda.

Adapun tentang poligami beliau صلى الله عليه وسلم, maka seandainya prioritas beliau صلى الله عليه وسلم adalah wanita dan menikmati mereka, maka pastilah beliau صلى الله عليه وسلم telah melakukannya pada usia muda beliau صلى الله عليه وسلم, di mana tidak ada beban kerasulan, tidak berat, dan tidak lemah karena usia tua, bahkan itu adalah masa kuatnya anak muda. Hanya saja, saat kita melihat kepada kehidupan beliau صلى الله عليه وسلم di usia muda, kita menemukan bahwa beliau صلى الله عليه وسلم hidup membujang dari itu semua, hingga beliau صلى الله عليه وسلم rela menikah dengan seorang wanita tua Khodijah yang telah berusia 40 tahun sementara beliau صلى الله عليه وسلم kala itu berusia 25 tahun. Dan beliau صلى الله عليه وسلم terus merasa cukup dengan menyertai istri beliau tersebut hingga sang istri wafat dalam usia 65 tahun. Seandainya beliau suka menikah dengan yang lain maka tidak ada yang menghalangi beliau صلى الله عليه وسلم secara syar’I, terutama lagi bahwa poligami adalah sesuatu yang dianggap biasa oleh masyarakat jahiliyah, akan tetapi beliau صلى الله عليه وسلم rela hidup bersama istri beliau hingga sang istri wafat.

Lalu, pada saat beliau صلى الله عليه وسلم ingin menikah setelah wafatnya Khadijah رضي الله عنها, beliau صلى الله عليه وسلم menikah dengan Saudah رضي الله عنها untuk menghibur hati dan kesepiannya setelah kematian suaminya. Dan kala itu, Saudah sudah berusia lanjut yang tidak mungkin lagi bagi seorang laki-laki menginginkan apa yang ada padanya. Ini menunjukkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم memiliki tujuan kemanusiaan, kemasyarakatan dan tujuan semacamnya dalam pernikahan beliau صلى الله عليه وسلم.

Seandainya tujuan dari pernikahan tersebut adalah berjalan di balik syahwat, atau bersama dengan nafsu birahi, atau hanya sekedar menikmati kaum wanita, maka pastilah beliau صلى الله عليه وسلم telah menikah pada usia muda, tidak pada usia tua. Pastilah beliau صلى الله عليه وسلم akan menikahi gadis, bukan janda-janda tua. Lalu mengapa beliau صلى الله عليه وسلم meninggalkan pernikahan dengan gadis-gadis perawan, lalu menikahi para janda?! Lalu mengapa beliau صلى الله عليه وسلم tidak berpoligami di awal-awal usia dan permulaan masa dewasa beliau صلى الله عليه وسلم?!
Nabi صلى الله عليه وسلم tidak berpoligami kecuali setelah beliau صلى الله عليه وسلم mencapai usia tua, yaitu saat beliau صلى الله عليه وسلم telah melewati usia 50 tahun. Dan pada saat beliau صلى الله عليه وسلم berpoligami, maka seluruh istri beliau adalah janda, kecuali ‘Aisyah رضي الله عنها yang perawan. Dialah satu-satunya wanita yang dinikahi Nabi صلى الله عليه وسلم dalam usia anak-anak. Yang kemudian ‘Aisyah رضي الله عنها hidup selama 50 tahun sepeninggal beliau صلى الله عليه وسلم dengan mengajarkan perkara agama kepada kaum muslimin. Dia seperti pengajar wanita pertama dalam sejarah Islam. Inilah hikmah dari Allah, di mana beliau menikahinya di usia dini untuk memudahkannya dalam menghafal dan memahami Islam.

Dengan ini, menjadi jelaslah kebatilan syubhat tersebut. Sebaliknya kami mendapatkan dalam al-Kitab Anda penyebutan wanita (istri dan gundik) Nabi Sulaiman sejumlah 1000 (seribu) orang wanita. Disebutkan di dalam I Raja-Raja (11:2,3):
”…Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Ia mempunyai tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik….”

Juga wanita (istri dan gundik) milik Nabi Rehabeam berjumlah 78, seperti disebutkan dalam II Tawarikh:
“Rehabeam menciintai Maakha, anak Absalom itu, lebih daripada semua isteri dan gundiknya, ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.”

Bapak-bapak kalian iman dengan seluruh nabi tersebut, dan tidak gugur kenabian mereka dengan keberadaan poligami mereka, lalu bagaimana Anda menjatuhkan kenabian Muhammad صلى الله عليه وسلم padahal beliau صلى الله عليه وسلم berpoligami lebih sedikit dari mereka?

Bagaimana anda mencela poligami Nabi kami dan mencacinya? Dan anda menganggap hal ini termasuk aib dan harus bersih dari kedudukan kenabian? Sementara al-Kitab Anda menyebutkan poligami Nabi-nabi besar, dan menganggapnya sebagai perkara biasa dan wajar, hingga jumlah istri seorang Nabi mencapai 1000 orang?!!

Bahkan al-Kitab Anda menyebutkan perzinahan nyata, kesyirikan, pengkhianatan, dan pencurian dari Nabi Daud, Salomo dan Yakub yang bertolak belakang dengan kenabian!! Kejahatan tersebut lebih besar daripada poligami yang disebutkan oleh al-Kitab Anda, lalu bagaimana ada orang yang tidak menggugurkan kenabian mereka –padahal perbuatan yang dinisbatkan kepada mereka sangat keji- sementara dia menggugurkan kenabian Nabi kami Muhammad صلى الله عليه وسلم hanya karena sekedar poligami saja?!!

Sesungguhnya Allah ingin membongkar kejelekan agama Nasrani yang merupakan bikinan manusia. Karena hanya dengan celaan Anda terhadap Nabi صلى الله عليه وسلم dan Kitabullah maka itu adalah celaan juga terhadap kitab suci Anda, seandainya niat Anda ikhlas, dan bagus penelitian Anda.
Hal ini akan menjadikan kalian berada di hadapan dua pilihan:

Anda menahan lisan, tidak membicarakan tentang Nabi صلى الله عليه وسلم, atau Anda mengaku bahwa kitab suci Anda telah diubah-ubah, karena kitab tersebut telah menyebutkan poligami, kejahatan, perzinahan, pengkhianatan, dan kesalahan-kesalahan para Nabi yang tidak layak dilakukan oleh para Nabi dan itu mengugurkan kenabian mereka.

Sesungguhnya orang obyektif lagi berakal, ketika merenungkan hal ini, akan mendapatkan bahwa pernikahan Nabi صلى الله عليه وسلم adalah untuk suatu hikmah agung, tujuan mulia lagi terpuji, juga merupakan pengorbanan besar dalam menjalankan kemaslahatan dakwah Islam.
Dan sesungguhnya saya akan membantu Anda untuk sampai kepada kebenaran, yaitu kirimkanlah jawaban saya ini kepada gereja mana saja di dunia ini, kemudian setelah itu lihatlah jawaban mereka, apakah memuaskan Anda atau tidak? Ini jika mereka menjawab surat Anda, dan saya berjanji akan memuatnya di majalah. Bahkan majalah akan menerjemahkan bantahan manapun dari bahasa manapun kepada bahasa Indonesia melalui kantor penerjemahan yang terpercaya dan kami akan memuat jawaban tersebut secara sempurna. Sesungguhnya ini adalah kesempatan saat kami mengizinkannya, dan tidak mungkin selain kami mengizinkannya. Oleh karena itu, ini adalah kesempatan bersejarah bagi Anda dan selain Anda dari orang-orang Nasrani. Saya berharap anda memanfaatkan sebaik-baiknya. Terutama orang seperti Anda yang tengah mencari kebenaran. Kami akan menunggu keikutsertaan gereja manapun, dan waktu kami senantiasa terbuka bagi Anda sekalian. Jika kebenaran itu bersama kalian maka kami telah membiayainya untuk menyebarkannya, dan itu adalah sebuah kesempatan bagi Anda sekalian untuk manasranikan kaum muslimin, kami suguhkan kepada Anda semua gratis tanpa imbalan.

Semoga salam kesejahteraan tetap tercurahkan kepada Nabi kita Isa, dan Ibunya, Maryam, sang perawan suci عليهما السلام . (AR)*

Rujukan al-Kitab:
– Bahasa Indonesia dan Inggris : Program al-Kitab 2.70 oleh JF. Kasenda, dengan rujukan situs Yayasan Sabda di http://www.sabda.org. Yang seluruh teks tersebut adalah hak cipta Lembaga Alkitab Indonesia LAI
– Bahsa Arab: http://www.stmaryelgolf.com/readings

 

Sumber : klik