Arsip untuk Mei, 2011


[Koran Depicts Kabbalah as Apostasy]

david-livingstone

Oleh: David Livingstone
(untuk henrymakow.com)

“Meskipun sudah sejak lama ada kecurigaan diantara pemeluk agama Kristen kepada agama Islam, namun para sarjana menerima kenyataan bahwa tidak ada tradisi anti – Semit dalam ajaran agama Islam,” tulis David Livingstone, seorang peneliti yang dihormati dan sudah memeluk agama Islam sejak tahun 1995.

Yang penting adalah bahwa Islam menawarkan pendekatan yang berbeda untuk memahami masalah “pemeluk agama Yahudi”.1) Islam mengecam mereka, akan tetapi masih menganggap mereka sebagai Ahli Kitab [baik yang beriman maupun kafir-pent], sehingga meskipun kejahatan yang mereka lakukan, mereka masih diakui sebagai komunitas agama yang dihormati.

Jadi sepanjang perjalanan sejarah dalam lingkungan kerajaan Islam, para pemeluk agama Yahudi, Muslim dan Kristen telah hidup berdampingan secara damai.  Orang  yang beragama Yahudi bahkan diizinkan untuk mempertahankan Exilarch mereka sendiri, [Exilarch : salah satu dari garis keturunan penguasa komunitas agama Yahudi di Babylonia dari sekitar abad ke- 2 sampai awal abad ke-11.]  dan mengatur kelompoknya sendiri sesuai dengan peraturan mereka, bahkan dengan hukum Talmud yang sudah menyimpang dari kebenaran sekalipun.  Saya berpendapat bahwa hal tersebut menjelaskan mengenai luasnya rahmat Allah yang Maha Besar, dan juga terdapat pelajaran dalam ajaran Islam bagi kita semua tentang  bagaimana memperlakukan orang lain, walaupun kita tahu mereka salah.”

 Islam mengatakan bahwa agama Yahudi awalnya memperoleh kebaikan dari wahyu Ilahi, akan tetapi kemudian berbalik murtad kepada Tuhan.  Dewasa ini “Yudaisme” berarti Kabbalah dan Talmud.

Menurut Al-Qur’an, Allah menetapkan perjanjian dengan Bani Israel dan memilih mereka atas semua bangsa-bangsa di dunia untuk bertindak sebagai wakil -Nya di muka bumi.

Mereka diberi 10 perintah-perintah sederhana, semangat yang tercakup dalam diktum ini adalah:  “do unto others as thou would have others do unto you, – lakukan kepada orang lain sebagaimana orang lain memperlakukanmu,”  yaitu, Golden Rule.

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israel (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” ( QS al-Baqarah 2: 83 )

Al-Qur’an kemudian melanjutkan dan menyebutkan nikmat apa saja yang telah diberikan kepada orang-orang  yang beragama Yahudi, dan mengingatkan mereka tentang mujizat yang luar biasa yang telah mereka saksikan sendiri, akan tetapi mereka tetap dan terus-menerus menolak menyembah Allah dengan benar.

Selama berabad-abad Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus para nabi untuk memperingatkan bangsa Israel supaya menghentikan penyembahannya kepada dewa Kanaan, Baal dan Astarte, mereka membangun  pilarphallic untuk para dewa tersebut, melakukan pengorbanan manusia serta perbuatan keji lainnya.

 Akhirnya, mereka diperingatkan bahwa jika mereka tidak berhenti, mereka akan diasingkan.  Itulah yang memang kemudian terjadi pada pergantian abad keenam SM, dimana ketika Nebukadnezar menangkap hampir seluruh penduduk Bani Israel dan di buang ke Babel, suatu periode yang dikenal sebagai masa pengasingan.
Al-Qur’an menceriterakan:
“Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS al-Isra’17: 4).“Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. (QS al-Isra’17: 5)

Saat kejadian itu di Babilonia dimana sejumlah orang-orang yang beragama Yahudi melakukan tindakan penentuan dari semua pelanggarannya,  yaitu murtad.  Alih-alih meninggalkan penyembahan kepada Baal, mereka malah memasukkannya ke dalam agama Yahudi, kemudian agama Yahudi di re-“interpretasi” kembali sesuai hawa nafsu mereka.

Agama Yahudi yang sudah di re-interpretasi itu akhirnya dikenal sebagai Kabbalah, di dalamnya termasuk unsur-unsur sihir Babilonia dan astrologi, dimana dengan diam-diam Lucifer dianggap sebagai Tuhan yang benar dari Alkitab, dan Lucifer disetarakannya dengan berbagai dewa kuno.

Namun tidak semua orang-orang yang beragama Yahudi ikut bertanggung jawab terhadap perubahan agamanya,  melainkan hanya sebuah kelompok di antara mereka yang murtad,  sebagaimana dijelaskan al-Qur’an:

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat2) -di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat  itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS al-Baqarah 2:102)

Orang-orang  yang beragama Yahudi murtad ini kemudian menyamarkan tujuan mereka yang sebenarnya dalam rangka untuk mendominasi dunia, dengan mengaku bekerja untuk memenuhi nubuatan Alkitab.  Cara kerja mereka mendasarkan kepada keyakinan Luciferianisme, yang esensinya sama dengan ” tujuan menghalalkan segala cara “.

Tapi sebaliknya, mereka menganggap bahwa tanggung jawab moralnya hanya untuk diri mereka sendiri, dan dengan asumsi yang salah ini menganggap dirinya menjadi “manusia pilihan” yang berarti menurut mereka bahwa Allah lebih menyukai mereka di atas semua bangsa.  Karena al-Qur’an mengatakan:

“Katakanlah: “Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar”. (QS al-Baqarah 2: 94)

Mereka dengan demikian semakin merusak pengertian perjanjian dengan Tuhan bahwa hal itu berlaku untuk mereka tanpa syarat, dan karena itu, bahwa janji Tuhan tentang kepemilikan atas tanah Israel, atau Zion, adalah untuk selamanya – mengikat, dan bahwa mereka akhirnya ditakdirkan untuk menguasai dunia, dengan kedatangan  Mesias [Imam Mahdi-pent] mereka yang ditungu-tunggu.

Pada dasarnya, orang-orang yang beragama Yahudi sudah kehilangan pengetahuan  “Spirit Hukum” yang  benar,  mereka beralasan telah dihukum oleh Yesus yang mengingatkan mereka bahwa dasar Hukum ini adalah untuk mencintai sesama, bukan hanya terhadap sesama penganut agama Yahudi saja, karena tetangga mereka  juga adalah makhluk manusia juga.

Namun meskipun risalah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang untuk memperbaiki wahyu Allah yang telah dirubah oleh orang-orang yang beragama Yahudi dan Kristen, beliau meramalkan bahwa kaum muslimin juga akan jatuh ke dalam kesalahan yang sama, “seperti masuk ke dalam lubang biawak”.3)

Dan dewasa ini hal itu telah terjadi pada umat Islam,  kaum Muslimin juga kini telah kehilangan pengetahuan Spirit Hukum, dan karenanya terperosok kedalam kontroversi yang tidak penting dan kondisinya dimana-mana ditindas oleh penguasa despotik,4) gagal untuk hidup sesuai dengan contoh dari orang yang sejati keimanannya.


Catatan pent:

  1. Menurut penterjemah tidak ada orang/bangsa Yahudi, Yahudi adalah salah satu dari tiga agama samawi yang dikhususkan untuk Bani Israel.
  2. Penterjemah sependapat dengan  yang dimuat dalam tafsir al-Jalalin [terjemahan, Tafsir Jalalain hal. 53] bahwa kata ‘al-malikain’ dibaca dengan lam baris di bawah sehingga berarti dua orang raja. Karena sihir merupakan sesuatu yang diharamkan, baik belajar atau mengajarkannya. Menurut kami Malaikat tidak akan melakukannya, apalagi belajar dari setan, sebagaimana dijelaskan al-Qur’an dalam at-Tahrim 66:6 bahwa para malaikat tidak mendurhakai Allah.
  3. “Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya.” Para sahabat lantas bertanya, “Apakah yang anda maksud orang-orang Yahudi dan Nasrani, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (HR Bukhary)
  4. Dari Abdullah bin Umar dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghadapkan wajah ke kami dan bersabda: “Wahai golongan Muhajirin, lima perkara apabila kalian mendapat cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya; (1) Tidaklah kekejian menyebar di suatu kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Tha’un dan kelaparan yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka. (2) Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim. (3) Tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan beri hujan. (4) Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan Rasul-Nya kecuali Allah akan kuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan menguasainya. Dan (5) tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan rasa takut di antara mereka.” (HR Ibnu Majah 4009

David Livingstone is the author of “Terrorism and the Illuminati.” His website carries the same name.

Diterjemahkan oleh: klik

Related- Jews in the Koran


(Quran and 2012: Evidence Hints At Event Types and Locations of 2012 Catastrophe)

Oleh: Ali Adams

Mereka yang memilih untuk mengabaikan bukti tanpa mengevaluasi terlebih dahulu tidak layak untuk bertahan hidup. Evaluasilah, cek dan cek kembali, dan kemudian berkontribusi dengan yang lain untuk menyelamatkan dunia. Jika kita benar-benar peduli tentang kemanusiaan, maka kita harus memperhatikan peringatan yang serius dari Allah Yang Maha Penyayang dan memperingatkan orang-orang sekarang sebelum terlambat.

Quran dan 2012

Bilangan Prima adalah Kunci

Quran dan Bilangan-bilangan Prima

Sama seperti bilangan-bilangan prima yang digunakan dalam tulisan-tulisan rahasia (kriptologi), Kitab Suci Islam, Quran dibangun di atas bilangan prima seperti yang ditunjukkan oleh jumlah ayat (7), kata (29) dan huruf (139) dan Surah pertama yang menakjubkan bernama The Opener (atau Kunci/al-Fatihah).

 Ketiga bilangan prima ini (7, 29, 139) bukan merupakan bilangan prima akan tetapi mereka disebut sebagai Bilangan Prima Aditif (Aditive Prime Numbers) jumlah digit bilangan prima mereka juga (7 = 7, 2+9 = 11,1+3+9 = 13) dan jumlah digit ini jumlahnya prima juga (7+11+13 = 31).
Terlebih lagi, menggabungkan ketiga bilangan prima ini dari kiri ke kanan atau kanan ke kiri juga menghasilkan bilangan prima aditif (729139 dan 139297 dengan jumlah angka 31 seperti yang dinyatakan di atas).

Bahkan nama kitab suci, Quran (Artinya Dapat Dibaca) sengaja dipilih untuk menunjukkan bahwa walaupun kitab suci itu sudah disandikan menggunakan bilangan prima, tetapi masih dapat dibaca. Inilah sebabnya mengapa Tuhan menantang kita untuk menulis satu bab seperti itu jika kita dapat.

NB: Ada alasan seperti yang Anda akan melihat selanjutnya, mengapa saya  beri warna merah angka 13 dan 31, karena mereka bukan prima aditif yang memberi kesan terdapat urutan lain untuk diikuti.

Quran dan Susunannya

Quran berisi 114 Surah dengan total 6236 Ayat. Surah pertama (Kunci/al-Fatihah) berjumlah  7 ayat dan disebut dalam Al-Qur’an secara terpisah sebagai “tujuh ayat yang sering diulang” sedangkan sisanya 113 Surah disebut sebagai Quran yang Agung.

garis-warna

Quran al-Hijr 15:87

أعوذ بالله من الشيطن الرجيم

بسم الله الرحمن الرحيم

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَٰكَ سَبْعًۭا مِّنَ ٱلْمَثَانِى وَٱلْقُرْءَانَ ٱلْعَظِيمَ

“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung.”(QS al-Hijr 15:87)

garis-warna

Dengan pembagian berikut ini kita sekarang mendapatkan:

Quran = Kunci + Pesan
114 Surah = 1+113
6236 ayat = 7+6229
Sekali lagi angka-angka 113 dan 6229 merupakan bilangan prima aditif (1+1+3=5 dan 6+2+2+9=19)
Bukti lebih jauh atas kebenaran pembagian ini dapat dilihat dalam surah ke-57 al-Hadid (Besi) dan rasio yang melimpah dari 113 unsur kimia di dalam alam.  Rinciannya dapat dilihat di: [Quran.and.2012.pdf]

Quran dan Primalogy*

Menetapkan nilai-nilai ke huruf disebut numerologi, sehingga ketika saya mencoba untuk menggunakan sistem numerologi pra-Quran (Abjad Gematria) dengan 139 surat dari surat Al-Fatihah, saya kecewa mendapatkan total komposit GV = 10143.
Sebaliknya saya melakukannya dengan sistem baru berdasarkan nilai-nilai prima untuk menetapkan 29 huruf Arab dan mendapat total Nilai Primalogy PV = 8317 yang juga merupakan prima aditif (8+3+1+7 = 19)
Untuk jelasnya ini bukan merupakan hal yang kebetulan, saya menerapkan sistem baru ke dalam surah paling penting kedua dalam Quran (surah #112 /al-Ikhlas/Keesaan Allah) dan mendapatkan bilangan prima aditif yang kedua dengan dan tanpa “Bism Allah Ar-Rahman Ar-Rahiim” menegaskan statusnya sebagai ayat bernomor (ayat di awal tidak sama seperti angka dalam Surah Kunci). [4201, 4+ 2+ 0 +1 = 7] dan [3167, 3+ 1+ 6+ 7 = 17].
Menerapkan primalogy ke dalam surah-surah lain tidak menimbulkan bilangan prima  aditif lagi, jadi tujuan primalogy tidak untuk mengkonfirmasi konsistensi Quran namun untuk membuka pesan tersebut (113 surah) menggunakan primalogy (atau yang serupa).

Quran dan 2012

Jadi saya mulai menulis sebuah perangkat lunak open source QuranCode (QuranCode open source software), untuk menyelidiki hubungan ini lebih lanjut, dan ketika mencari tanda tempat yang mudah terlihat dalam Quran secara manual, langsung menemukan sebuah ayat yang sering diulang-ulang (ayat yang sangat terkenal juga) dalam surah # 55 (ar-Rahman -Yang Maha Penyayang)

garis-warna

Quran ar-Rahman 55:13

أعوذ بالله من الشيطن الرجيم

بسم الله الرحمن الرحيم

بِأَىِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS ar-Rahman 55:13)

garis-warna

Persisnya ada 31 kali pengulangan dari ayat ini dalam surah yang sama di tempat-tempat berikut (nomor ayat)

13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77

Ayat-ayat lain di surah ini adalah 47 yang juga merupakan prima aditif (4+7 = 11) namun tidak relevan (sekarang).

Sementara 31 bukan sebuah prima aditif (hanya sebuah prima normal), mungkin 31 yang ditemukan di dalam Kunci menunjuk dan sama dengan angka 13. Juga bisa diabaikan untuk saat ini, karena tidak penting dalam kaitan untuk menemukan 2012.

Melihat kepada 31 nomor ayat ini, tidak semua bilangan prima utama apalagi aditif, 9 bilangan prima dan 22 komposit. Satu-satunya fakta positif untuk menarik dari ini adalah menggabungkan 22 dan 9 (bahasa Arab ditulis dari kanan ke kiri) menghasilkan prima aditif (2+2+9 = 13) tetapi sekali lagi tidak penting untuk menemukan 2012.

Apa yang sesungguhnya penting dan mendalam melainkan penjumlahan dari bilangan-bilangan ayat ini:

13 + 16 + 18 + 21 + 23 + 25 + 28 + 30 + 32 + 34 + 36 + 38 + 40 + 42 + 45 + 47 + 49 + 51 + 53 + 55 + 57 + 59 + 61 + 63 + 65 + 67 + 69 + 71 + 73 + 75 + 77 = 1433 dan tentu saja prima aditif (1+4+3+3=11) tapi apakah prima super aditif itu.

Kita ketahui bahwa kalender Islam saat ini adalah tahun 1431AH, kemudian 1433 merupakan sebuah aspiran yang mungkin menjadi referensi kita kepada tahun Hijriah 1433AH (== 2012AD). NAMUN bagaimana kita bisa membuktikannya?

Allah, yang Maha Penyayang tidak membiarkan kita untuk menebak sebagaimana Dia membuat surah ini ar-Rahman # 55 (Yang Maha Penyayang) terdiri dari 355 kata (termasuk diawali Bism Allah yang Ar-Rahman Ar-Raheem) yang PERSIS sama dengan jumlah hari penanggalan Islam dalam satu tahun (Hijriah) berdasarkan kalender lunar.

Jika tidak cukup, tahun lunar bisa berjumlah 354 atau 355 hari saat tahun kabisat dan memeriksa kalender untuk tahun 1433AH, ternyata memang tahun kabisat. Lihat: http://www.islamicfinder.org/Hcal/hdate_year.php?year=1433&base=h menunjukkan hari-hari setiap bulannya berikut ini: 30+29+30+30+29+30+30+29+30+29+30+29 = 355 hari.

Hijri-kalender

garis-warna

Waktu-waktu Kejadian 2012

Oleh karena itu, 355 kata-kata dalam surah ar-Rahman # 55 (Yang Maha Penyayang) sesuai dengan tahun 1433AH yang berjumlah 355 hari Islam dalam hubungan  satu- dengan yang lainnya.

Seperti ayat di atas terdiri dari 4 kata (فبأى ءالاء ربكما تكذبان) dan diulang 31 kali, maka Tuhan, Yang Maha Penyayang mungkin memperingatkan kita dalam surah ar-Rahman/Yang Maha Penyayang mengenai 31kejadian yang  masing-masing akan berlangsung selama 4 hari.

Oleh karena itu, dengan izin Allah peristiwa pertama akan terjadi pada hari ke-44 tahun Islam 1433AH yaitu pada tanggal 1433-02-14 ~ = 7-Jan-2012 dan kejadian  terakhir akan berlangsung pada hari ke-349 yaitu pada tanggal 1433-11 -23 ~ = 4-Nov-2012.

Tapi sementara AH singkatan dari “Setelah Hijrah” atau setelah migrasi Nabi (Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan keluarganya) dari Mekkah ke Madinah, kalender Islam dimulai pada hari pertama tahun migrasi, bukan pada hari migrasi itu sendiri 2 bulan dan 8 hari kemudian. Itu berarti perhitungan kami di atas bisa lambat 2×29,58 = 67 hari.

Setidaknya, sekali peristiwa pertama terjadi, maka semua 30 peristiwa lainnya akan diprediksi dengan tepat.

garis-warna

Jenis Peristiwa Apa Yang Diperkirakan Akan Terjadi Pada 2012

Peristiwa apa saja yang diperkirakan akan terjadi.  Tidak seorangpun yang tahu kecuali Allah Azza wa Jalla, Dia Yang Maha Rahman memberikan  petunjuk berupa tanda-tandanya:

1. Hujan Meteor sebagaimana huruf ke-1433 dari Quran berarti kata jatuh (batu dari langit)

garis-warna

Quran al-Baqarah 2:24

أعوذ بالله من الشيطن الرجيم

بسم الله الرحمن الرحيم

فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا وَلَن تَفْعَلُوا فَٱتَّقُوا ٱلنَّارَ ٱلَّتِى وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَٰفِرِينَ

“Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS al-Baqarah 2:24)

garis-warna

2. Hukuman yang tidak ringan dalam kata ke-1433 dalam Quran:

garis-warna

Quran al-Baqarah 2:86

أعوذ بالله من الشيطن الرجيم

بسم الله الرحمن الرحيم

أُولَٰئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُا ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا بِٱلْءَاخِرَةِ ۖ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ ٱلْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ

“Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.” (QS al-Baqarah 2:86)

garis-warna

3. Mereka yang membuat dusta terhadap Allah tidak akan pernah mewarisi  menurut Quran ayat ke-1433

garis-warna

Quran Yunus 10:69

أعوذ بالله من الشيطن الرجيم

بسم الله الرحمن الرحيم

قُلْ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ 

Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung”. (QS Yunus 10:69)

garis-warna

Itu bisa berarti apakah saya berbohong dan semua bilangan prima aditif di sini untuk menyesatkanku, Allah mengharamkannya, dalam hal ini saya mencari perlindungan kepada Allah dari kesesatan diri sendiri, dan dengan tulus meminta pengampunan dan petunjuk kepada kebenaran, atau hukuman akan selektif dan hanya akan ditimpakan kepada para  pembohong (1 dari 8 menurut Surah Kunci, yang lain adalah 1 dari 8 berperilaku baik dan 6 dari 8 hilang dan sesat).

Saya berharap kata penyelamat di sini adalah Katakanlah: yang berarti orang lain tidak penerima pesan.

earth2012

Download this software

Jika peristiwa ini benar-benar merupakan ancaman eksternal seperti hujan meteor, maka akan mudah untuk menemukan lokasi hujan meteor, karena masing-masing berlangsung selama 4 hari, dan akan menyapu bumi sepanjang lingkaran (lintang) empat kali bumi berputar 4 kali dalam 4 hari. Ini sudah termasuk kemiringan Bumi sebanyak 22,5˚.

Jadi lintang berapa? Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah sekali lagi tidak membiarkan  kita bertanya-tanya, dan memberi kita dengan tepat 31 nomor yang berada tepat di tengah kisaran garis lintang 0-90.

Nomor berapa?

Mereka adalah nomor ayat yang sama di atas mulai dari 13 dan berakhir di 77 dimana kesenjangan 0 sampai13 adalah sama dengan jarak 77 sampai 90. Jadi garis lintang berikut merupakan lokasi masing-masing dari ke-31 peristiwa yang akan terjadi.
13˚ 16˚ 18˚ 21˚ 23˚ 25˚ 28˚ 30˚ 32˚ 34˚ 36˚ 38˚ 40˚ 42˚ 45˚ 47˚ 49˚ 51˚ 53˚ 55˚ 57˚ 59˚ 61˚ 63˚ 65˚ 67˚ 69˚ 71˚ 73˚ 75˚ 77˚

Kita bahkan bisa menduga bahwa titik pertama yang dihantam pada setiap peristiwa akan berada di bujur 54˚ berdasarkan nomor surah ar-Rahman #55 (menjadi 54 jika kita menggunakan Quran baru = Kunci + Pembagian Pesan). Tidak seperti garis lintang, garis bujur ditetapkan oleh orang, jadi kita akan mengganti mereka dengan membuat bujur 0˚ melewati Mekah dan bukan Greenwich.

 Itu berarti Panjang ~ 39.8˚ menjadi 0˚ dan karena itu titik awal akan menjadi 54 + 39.8 ~= 94˚ dan ini merupakan sebuah tempat di Teluk Benggala menyapu Thailand, Vietnam, Philliphines,, ditengah-tengah dua Amerika, Afrika Tengah, Selatan Arabia, dan akhirnya India Selatan setelah hampir satu hari.
Sebagian besar garis lintang ini adalah 13N baik samudra terbuka atau tempat yang sedikit jumlah penduduknya, kemudian Allah, Yang Maha Penyayang memberikan kepada kita minimal 15 hari (4 hari untuk peristiwa pertama dan 11 hari tenggang waktu untuk peristiwa berikutnya), sebelum kejadian peristiwa kedua menghantam pada garis lintang 16. Lebih cepat kita memperingatkan orang-orang, semakin banyak kita menyelamatkan nyawa orang, tentu saja dengan izin Allah.
Mereka yang memilih untuk mengabaikan bukti dan tanpa mengevaluasi terlebih dahulu tidak layak untuk bertahan hidup. Evaluasi, cek dan cek kembali, dan kemudian berkontribusi untuk menyelamatkan dunia.
 Berikut adalah konfirmasi lebih lanjut dari salah seorang teman peneliti saya (Aminreza Ibrahimi Saba) menunjukkan bahwa nilai primalogy dari ayat yang diulang   (فَبِأَىِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ) sebanyak 31 kali, yang sudah ditetapkan sebagai bilangan prima aditif (683 dengan 6+8+3 = 17) dapat juga 31 menunjuk kepada 4 hari peristiwa sebagaimana 683 adalah merupakan prima yang ke-124 dan 124 = 31× 4.  Apakah hal ini kebetulan? Tuhan tidak bermain dadu dengan alam semesta.

Jika kita benar-benar peduli tentang kemanusiaan, maka kita harus memperhatikan peringatan yang serius ini dari Allah Yang Maha Penyayang dan memperingatkan orang-orang sekarang agar tidak terlambat.

Sementara itu kita meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mempercepat  Kedatangan Kedua penyelamat kita, Imam Al-Mahdi (Muhammad Abu Al-Qasim) dan Nabi Isa (damai untuk mereka berdua) lebih cepat daripada nanti dengan mengucapkan:

garis-warna

Quran an-Naml 27:62

أعوذ بالله من الشيطن الرجيم

بسم الله الرحمن الرحيم

أَمَّن يُجِيبُ ٱلْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ ٱلسُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ ٱلْأَرْضِ ۗ أَءِلَٰهٌ مَّعَ ٱللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).” (QS an-Naml 27:62)

garis-warna

Earthquake & Flood Projections Maps After the EVENT 2013

Allah Yang Maha Tahu dan Maha Kuasa atas segala sesuatu

Ali Adams

God > infinity

*(Primalogy merupakan perangkat Islam untuk menyandikan apa yang Allah idzinkan untuk diketahui oleh kita) 

diterjemahkan oleh : klik

Sumber: http://www.pakalertpress.com/2010/09/11/quran-and-2012-evidence-hints-at-event-types-and-locations-of-2012-catastrophe/


irfan-s-awwas

 Oleh: Irfan S Awwas
(Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin)

Belakangan ini, Media Di Indonesia baik cetak maupun elektronik,  rame-rame menayangkan tentang NII (KW 9) dan AL ZAYTUN (sebagai pusat  pemerintahannya). Padahal sudah lama Fatwa tentang kesesatan NII (KW 9) dan PESANTREN AL ZAYTUN dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Anda yang ingin tau lebih banyak, silakan download 2 buah ebook berikut ini dengan klik pada judulnya :  

Yang perlu diketahui oleh Muslimin adalah bahwa : NII (KW 9) dan PESANTREN AL ZAYTUN sengaja dipelihara oleh “OKNUM” yang tidak suka dengan Syariat Islam. Buktinya adalah, sampai detik ini tidak ada tindakan nyata dari aparat negara untuk memberangus kegiatan sesat ini. NII (KW 9) dan PESANTREN AL ZAYTUN akan segera di blow-up dalam “KONDISI TERTENTU” untuk mendiskreditkan usaha-usaha Penegakan Syari’at Islam Yang Mulia di negeri mayoritas muslim ini.

Anda ingin download lebih banyak lagi ebook ?
 kunjungin  CEKLIK DISINI

PROSES-REKRUITMEN-NII-KW9

Apabila kita mendengar isu Negara Islam Indonesia (NII), maka yang terlintas dalam pandangan masyarakat adalah, kelompok yang ingin mengganti NKRI dengan Negara Islam, dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Seperti, mengeksploitasi wanita bercadar untuk merampok dan memeras uang, termasuk mengancam dibunuh bila keluar dari komunitas tersebut.

Akibatnya, serentetan persepsi negatif itu, tidak saja berdampak buruk bagi komunitas itu, tapi juga terhadap Islam itu sendiri. Bahkan akhir-akhir ini, tidak saja mengaitkan gerakan Islam Syari’at dengan NII, tapi juga menyematkan labelalisasi terorisme.

 Kasus terbaru adalah terungkapnya kasus Laila Febriani alias Lian, 7 April 2011, pegawai honorer Departemen Perhubungan, yang terdampar dua hari di Masjid At Ta’awun dikawasan Puncak, Bogor. Ketika ditemukan, Lian dalam kondisi linglung dicurigai akibat indoktrinasi aliran sesat, bahkan ia sudah merubah gaya berpakaiannya dengan mengenakan Jilbab Lebar dan bercadar.
 ….kasus ini memojokkan citra berbusana Muslimah dengan jilbab lebar dan bercadar, juga pria berjenggot….
 Dibalik kasus ini muncul kesan untuk memojokkan citra berbusana Muslimah dengan jilbab lebar dan bercadar. Tak hanya itu, Lian menyebut banyak pria berjenggot tebal diantara mereka yang mengindoktrinasinya.

Gerakan NII Palsu

 Upaya mendiskreditkan misi NII yang diproklamirkan SM. Kartosuwiryo, 12 Syawal 1368 H/ 7 Agustus 1949 M, telah dilakukan bukan saja oleh mereka yang memusuhinya. Tapi, yang lebih berbahaya justru munculnya gerakan sempalan NII, yang melakukan penyimpangan atas nama NII oleh orang yang malah mengaku sebagai penerus perjuangan NII. Salah satu upaya jahat itu dilakukan oleh Totok Abdussalam alias AS Panji Gumilang, pimpinan Ma’had Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, di bawah payung gerakan NII KW-9.
 Padahal, misi NII yang diperjuangkan SM. Kartosuwiryo dan NII KW 9 versi AS Panji Gumilang membawa misi kontradiktif, berbeda dalam tujuan, dan bertentangan secara aqidah. NII atau DII/TII Kartosuwiryo berjuang menegakkan Negara Islam Indonesia berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Sebaliknya, NII KW-9 yang dipimpin AS Panji Gumilang dengan Ma’had Al-Zaytun sebagai sentral aktivitasnya, melakukan penipuan, dan pemerasan atas nama NII. Pemahaman keagamaan, dan perilaku pengikutnya yang sama sekali tidak bisa dikategorikan Islami, adalah fakta konkret. Mereka menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan metode safsathah, tafsir semau gue berdasarkan kepentingan hawa nafsu.

….NII KW-9 yang dipimpin AS Panji Gumilang dengan Ma’had Al-Zaytun sebagai sentral aktivitasnya, melakukan penipuan, dan pemerasan atas nama NII….

Karakteristik NII KW-9 versi Panji Gumilang dapat dilihat dari pemahaman keagamaan, dan perilaku pengikutnya:

 Pertama, ingkar Sunnah: Pengajian-pengajian diselenggarakan sangat eksklusif dan tertutup. Materi awal tentang kebenaran Al-Quran, berikutnya akan selalu menggunakan Al-Quran sebagai rujukan, jarang sekali menggunakan hadits. Alasannya, adanya perkataan Nabi Saw : “Inna khairul hadits kitaballah – sebaik-baik hadits adalah kitabullah.” Mereka menolak hadits dengan menggunakan dalil hadits. Dalam hal ini, NII KW-9 menggunakan kalimat yang benar untuk tujuan kebathilan, sebagaimana dikatakan Imam ‘Ali bin Abi Thalib, Kalimatu haqqin yuradu biha bathilun.”
 Sedang Ustadz yang memberikan pengajian selalu menyembunyikan identitasnya, dengan alasan security (keamanan). Bukan itu saja, calon pengikut NII KW-9 diajak ke suatu tempat untuk dibai’at, selama dalam perjalanan matanya ditutup.
 Mereka menafsirkan ayat-ayat Al-Quran semau gue, sesuai kepentingan hawa nafsunya. Penggunaan hujjah Al-Quran hanya sekedar alat legitimasi atas suatu pemahaman sesat. Misalnya, peristiwa Isra’ Mi’raj ketika Rasulullah Saw naik ke langit ke tujuh, mereka artikan sebagai tujuh tingkat struktur pemerintahan, yaitu RT, RW, Lurah, Camat, Bupati, Gubernur, dan Presiden. Ibadah shalat dianggap bukan kewajiban setiap Muslim, karena belum futuh Makkah, padahal Al-Quran sudah turun 30 juz dan Rasulullah SAW sudah wafat.

….Mereka menolak hadits dengan menggunakan dalil hadits. NII KW-9 menggunakan kalimat yang benar untuk tujuan kebathilan….

Kedua, menghalalkan yang diharamkan Allah: Siapa saja di luar kelompoknya dianggap kafir, karena itu halal darahnya dan dan hartanya boleh dirampas, dengan menganggapnya sebagai harta rampasan (fa’i). Jama’ahnya diperas, dijadikan objek pengumpulan dana dengan alasan infaq dan shadaqah, sementara penggunaan dana yang terkumpul tidak transparan. Para anggota jama’ah yang tidak berinfaq dianggap berhutang. Karena itu mereka membolehkan pengikutnya untuk mencuri, merampok, berdusta atas nama agama demi memenuhi tuntunan bai’atnya.

 Istilah NII hanyalah kedok, untuk memudahkan rekrutmen para aktivis Muslim, sementara di sisi lain mereka menghalalkan darah dan harta sesama Muslim diluar kelompoknya, persis perilaku dan pemahaman kaum komunis PKI.
 Kelompok NII (Negara Intelijen Indonesia) KW-9 ini disinyalir banyak pengamat dan aktivis Muslim, sebagai pembawa misi terselubung untuk menghancurkan Islam dari dalam. Melakukan penyimpangan aqidah dan syari’ah dengan memakai label Islam, mengikuti pandangan Napoleon Bonaparte yang menyatakan : “Jika mau membunuh kuda, gunakan kuda.”
 Gerakan NII KW-9, juga mengusung misi intelijen. Tujuannya membangun citra negatif bagi gerakan yang bertujuan menegakkan Syari’ah Islam secara kaffah, menakut-nakuti umat Islam. Labelisasi Islam terhadap perilaku dan pemahaman yang bertentangan dengan ajaran Islam, adalah di antara metode dakwah yang ditempuh NII KW-9 pimpinan Totok Salam alias AS Panji Gumilang. Pusat gerakan aliran sesat KW-9 di Ma’had Al-Zaytun (bukan Az-Zaytun), Haurgeulis, Kabupaten Inderamayu, Jawa Barat.

….Siapa saja di luar kelompoknya dianggap kafir, halal darahnya dan dan hartanya boleh dirampas, dengan menganggapnya sebagai harta rampasan (fa’i). Jama’ahnya diperas, dijadikan objek pengumpulan dana….

Jadi, Darul Islam atau NII pimpinan SM. Kartosuwiryo yang diproklamasikan 12 syawal 1368 H/ 7 Agustus 1949 M, hanya menjadi tameng gerakan KW-9 (Komandemen Wilayah 9), sama sekali tidak memiliki kaitan sejarah, baik secara harakiyah maupun ideologis dengan NII KW-9 pimpinan Totok Salam. Hal ini penting ditegaskan, agar masyarakat tidak keliru menilai, dan tidak rancu dalam memahami peran sentral Darul Islam dalam membangkitkan semangat jihad, untuk membasmi kebathilan.

 NII bentukan intelijen ini sungguh jauh benar karakternya dengan NII yang semula dirintis Kartosoewirjo, Daud Beureuh. Upaya formalisasi syariat Islam di lembaga negara selalu dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia (NII), karena dianggap memiliki benang merah dengan Darul Islam atau NII pimpinan SM. Kartosuwiryo.
 Darul Islam, dipandang sebagai embrio atas suatu paham yang mengedepankan pentingnya melaksanakan Syari’at Islam secara sistemik, melalui jalur kekuasaan pemerintahan. Karena tanpa kekuasaan, Islam tidak akan bisa secara optimal melaksanakan misi Rahmatan Lil ‘Alamin.
 Maka di zaman SM Kartosuwiryo, istilah NII bukan sekadar nama sebuah gerakan keagamaan, melainkan institusi Negara dengan konstitusi Islam yang memiliki kekuasaan berdaulat penuh. Memberi label NII pada aktivitas gerakan keagamaan, sangat riskan dari sudut pandang keamanan, juga dapat disalah gunakan sebagai alat penipuan secara ideologis.
 Penolakan penggunaan nama NII terhadap aktivitas yang hanya sekadar gerakan, tanpa basis teritorial serta otoritas kekuasaan yang jelas, selain sebagai upaya mengamankan dan mengamalkan amanah perjuangan. Juga, meluruskan pemahaman yang keliru, memberi nama pada sesuatu yang bukan menjadi namanya. Menganggap gerakan sebagai Negara, koordinasi sebagai kekuasaan pemerintahan, sangat rentan terhadap penyusupan dan penyalahgunaan wewenang.

Negara Intelijen

 Pada tanggal 27 Agustus 1999, masyarakat pergerakan Islam dikejutkan oleh sebuah pemberitaan berkenaan dengan diresmikannya sebuah pesantren oleh Presiden B.J. Habibie, di Indramayu (Jawa Barat). Pesantren termegah di Asia Tenggara itu bernama Ma’had Al-Zaytun, yang dipimpin oleh Syaikh Al-Ma’had AS Panji Gumilang.
 Yang membuat kalangan pergerakan terkejut bukanlah semata-mata karena kemegahan pesantren yang berdiri di tengah-tengah kemiskinan rakyat sekitarnya, tetapi terutama karena sosok yang bernama AS Panji Gumilang, yang tak lain adalah Abu Toto, alias Toto Salam.
 Pada tanggal 14 Mei 2003 Jenderal AM Hendropriyono (dalam kapasitasnya sebagai Kepala BIN), atas nama Presiden RI (waktu itu) Megawati, memenuhi undangan Panji Gumilang untuk menancapkan patok pertama bangunan gedung pembelajaran yang diberi nama Gedung Doktor Insinyur Haji Ahmad Soekarno. Kehadiran Jenderal Hendropriyono ketika itu diikuti hampir seluruh pejabat tinggi BIN.
 Pada Pemilu Legislatif 5 April 2004, terdapat sekitar 11.563 pemilih yang tersebar di 39 TPS Khusus Al-Zaytun, hampir seluruhnya (92,84 persen) diberikan kepada Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) pimpinan Jenderal Purn. Hartono dan Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut—putri Soeharto). Selebihnya (618 suara) diberikan kepada Partai Golkar.
 Tanggal 5 Juli 2004, masyarakat kembali dikejutkan oleh pemberitaan seputar Pemilihan Presiden, yaitu ketika Al-Zaytun berubah sementara menjadi ‘TPS Khusus’ yang menampung puluhan ribu suara (24.878 jiwa) untuk mendukung calon presiden Jenderal Wiranto. Ketika itu, puluhan armada TNIAD hilir-mudik mengangkut ribuan orang dari luar Indramayu yang akan memberikan suaranya di TPS tersebut. Dalam perkembangannya, hasil dari TPS Khusus ini dianulir.
 Sebelum kasus penimbunan senjata oleh Brigjen Koesmayadi diungkap oleh KSAD Jenderal TNI Djoko Santoso (yakni pada 29 Juni 2006), beberapa tahun sebelumnya sejumlah aktivis Islam pernah melaporkan kepada aparat kepolisian tentang adanya timbunan senjata di Al-Zaytun, pada sebuah tempat yang dinamakan Bunker. Laporan itu baru ditindak-lanjuti aparat kepolisian beberapa bulan kemudian, setelah ratusan senjata itu dipindahkan ke tempat lain, dan bunker tempat penyimpanan senjata sudah berubah fungsi. Senjata-senjata itu milik seorang jenderal aktif yang sangat berpengaruh pada masanya.

….Toto Salam alias Abu Toto adalah sosok yang disusupkan ke dalam gerakan Islam, dengan proyek mercusuarnya berupa Ma’had Al-Zaytun….

 Dari rentetan fakta di atas, tampaknya sulit untuk membantah bila ada yang menyimpulkan bahwa Toto Salam alias Abu Toto adalah sosok yang disusupkan ke dalam gerakan Islam, dengan proyek mercusuarnya berupa Ma’had Al-Zaytun.
sumber : klik