Biadab, Kedok Amerika Dibalik Tragedi Tsunami Aceh Terbongkar

Posted: Maret 25, 2011 in sharing n completed, Warning

 

Mungkin ini berita lama tapi saya tertarik untuk mengulasnya lagi mengingat banyaknya kerusuhan yang melanda negera2 islam di dunia. Misteri rahasia tsunami di Aceh.
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo. “Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham Lincoln, berada di balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia. Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang diarahkan ke sana,” paparnya.
Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India, Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang terjadi di Aceh. “Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS. “Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,” jelasnya.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami aceh itu mutlak bencana alam atau memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa negara Islam di timur tengah bisa mendadak kacau secara bersamaan. apakah mungkin rakyat ingin demokrasi ataukah ada Negara adi kuasa yang mengatur semuanya..

klik

Komentar
  1. Naidi Bulas berkata:

    DR Eggi Sudjana SH Msi ” MENSINYALIR ” !!! Bukan MENUDUH secara langsung !!!
    Jadi Jangan salah mengartikan apalagi mengadu domba sesama umat manusia.
    Kita sebagai orang Muslim tidak mau ada berita berita yang isinya mengadu domba sesama umat manusia. Teringat saya akan tokoh FPI setelah peristiwa Bom Bali, beliau dengan lantang dan berkoar koar di semua media berkata ” Amerika adalah dalang dibalik peledakan kasus Bom Bali, mengingat Amerika sblmnya memberikan Travel Warning dan memberitahu Pemerintah kita bahwa Indonesia sarang teroris “,
    Dan Kasus Bom Bali dapat diketahui semua pelakunya termasuk yg tewas tsb .
    Apa Jawabannya ??? Amerika ???
    Ternyata Amrozy cs …
    Amrozy cs apakah warga negara Amerika ataukah pion dari Amerika ??
    Jawabannya BUKAN !!!
    Adakah permintaan maaf dr tokoh FPI tsb ??
    Punya malukah atas pernyataannya ??
    Saya himbau, apa bila kita tidak ada bukti otentik .. janganlah membuat suasana dunia menjadi panas .
    Sekarang dunia ini sungguh panas, apakah anda akan membuatnya jadi lebih panas dan Kiamat dengan pemberitaan yang belum tentu benar keberadaannya.
    Andaikan berita ini benar, Dunia ini ada pengadilan Internasional .
    Tidak ada negara besar dan sekuat apapun didunia ini yang bisa melawan pengadilan Internasional.
    Dan yang perlu digaris bawahi adalah : Ingatlah akan Allahmu dan takutlah akan karma.
    Perkuat Iman kita untuk tujuan mulia, bukan untuk berontak atau melawan.
    Kasihilah musuhmu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.
    Jauhilah dunia abu abu dan hitam , tetapi dekatilah dunia putih dan suci
    Allahu Akbar.
    Wassalam

    Suka

    • Elbow Black berkata:

      terima kasih saudara…wassalamu’alaikum. Wr. Wb

      Suka

    • Naidi bulas.@
      Kamu wajib membaca tulisan saya ini@
      Aku sangat yakin bahwa kamu bukan muslim.
      Benar kan? !!

      Oke lgsg saja:
      (Ttg bom bali)
      @
      Saya teringat diskusi tahun lalu di Rajaratnam School of International Studies. para  pejabat militer yang berdiskusi tentang Bom Bali mempertanyakan ‘keajaiban’ Bom Karbit yang dikatakan Polri yang mampu meledakkan gedung sampai sekian ratus meter dan memberi efek penghancur tubuh berkeping…. salah seorang letnan dari Jerman mempertanyakan kekuatan Bom Karbit hasil rakitan yang dalam sejarah Bom tidak pernah terbukti berkekuatan seperti itu… yang patut dicurigai adalah adanya micro nuklir karena efek ledakkan yang menciptakan asap cendawan…? nah loh

              Kita sama yakini, kalau Imam samudera, Ali Imron, dkk adalah pelaku bom karbit… tapi siapa pelaku bom mikro nuklir…? harus dibuka kembali….

              Setahun Bom Bali Menguak Misteri Komperasi
              Banyak pertanyaan yang belum terjawab hingga kini. Banyak kejanggalan, banyak peristiwa yang tak terselesaikan.

              Bantuan berbentuk alat-alat dan bahan peledak, datang seperti sihir. Sim sala bim. Beberapa terdakwa pelaku Bom Bali, terheran-heran dengan hal ini. Potasium klorat atawa karbit dan belerang disebut-sebut hanya pembungkus dari bahan peledak yang sesungguhnya. Bom inti yang sudah disiapkan tak bukan dan tak lain adalah C-4.

              Kala itu, C-4 yang disiapkan, dikirim dan diterima oleh para peledak dalam bentuk yang masih gres namun ready to use. DR. Azahari dan Dulmatin disebut-sebut sebagai perancang yang menyiapkan rangkaian detil bom untuk siap diledakkan. Sedangkan Amrozi, yang dipersidangan mengaku dengan bangga bahwa dirinya perakit, hanya berperan sebagai penonton proses perangkaian.

              Dari Amrozi sendiri pernah terucap pernyataan, bahwa bom sudah terkemas rapi dan siap digunakan. Potasium klorat, karbit dan belerang hanya pemanis belaka. Fauzan al Anshari, Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia mengatakan, dirinya percaya sekali sekalipun karbit dan belerang tersedia dalam jumlah besar tak mungkin menghasilkan ledakan yang demikian. “Satu ton karbit pun tak bisa membuat ledakan seperti Bom Bali,” ujar Fauzan.

              Kecurigaan-kecurigaan yang mengarah bahan peledak dari jenis C-4 sebenarnya pernah diungkapkan oleh Polri di awal peristiwa ini terjadi. Kabahumas Polri Irjen Polisi Saleh Saaf, seperti dikutip kantor berita AFP pada 18 Oktober 2002, mengatakan tim polisi bekerjasama dengan Federal Beraeu Investigation (FBI), mengambil kesimpulan tersebut berdasarkan kajian sisa ledakan.

              Keterangan yang sama, dikeluarkan juga oleh Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), AM. Hendropriyono saat mengunjungi lokasi di Legian, Bali. “Salah satu unsur bom yang dipakai adalah C-4,” tutur Hendro kala itu.

              C-4 adalah bom atau bahan peledak yang diproduksi oleh sedikit negara di dunia. Dari yang sedikit itu, Inggris, Amerika dan Israel adalah negara yang membuat dan memakai C-4. Indonesia sendiri, dengan PINDAD tak mampu memproduksi C-4. TNI hanya menggunakan TNT sebagai bahan utama persenjataan mereka.

              Dalam persidangan dan penyelidikan selanjutnya, terjadi banyak koreksi terhadap materi Bom Bali. Dari C-4 lalu turun ke TNT. Kemudian dikoreksi kembali menjadi RDX. Hasil ini pun dikoreksi lagi dengan kesimpulan, potasium klorat atau karbit dan beleranglah bahan utama Bom Bali. Hasil penelitian ini disebut oleh Joe Vialls, ahli bom asal Australia sebagai kesimpulan orang-orang idiot.

              Kejanggalan-janggalan terus muncul dari Bom Bali. Setelah Ali Imron mengaku perakit bom, muncul nama seperti DR. Azahari yang disebut-sebut sebagai arsitek utama. Menurut Mahendradatta, pengacara yang turut menangani kasus ini, ia pernah bertemu dengan tersangka utama Bom Bali, termasuk Ali Imron. Dari pertemuan tersebut, semuanya tak bisa menjawab darimana datangnya peledak. “Mereka hanya bisa bengong saat saya tanya darimana dapat C-4. Lalu dimunculkan DR. Azahari, itu pun masih lari orangnya. Saya juga berani menjamin, kalau pun Azahari nanti tertangkap, dia juga tidak bisa mengatakan darimana datangnya C-4,” tukas Mahendradatta.

              Darimana datangnya C-4? Banyak teori dan kemungkinan C-4 bisa masuk ke Pulau Dewata. Satu di antaranya adalah cerita yang datang dari provinsi tertua di Indonesia. Terbetik kabar dari Aceh, PT. Arun kehilangan bahan C-4 yang biasa digunakan untuk eksplorasi minyak mentah. Tak tanggung-tanggung jumlahnya, 7.000 keping C-4 raib entah ke mana. Tak hanya PT. Arun, tapi Exxon juga disebut-sebut kehilangan bahan peledak high explosive. Tapi keterangan tak berhasil didapatkan dari perusahaan bermodal dari Amerika ini. Tak hanya itu, menurut kabar yang beredar, saat ini masih belum bisa dideteksi 150 kilogram bahan peledak tingkat tinggi sisa Bom Bali yang diduga akan diledakkan pada bulan Desember mendatang.

              Dedi Junaedi, penulis buku Konspirasi di Balik Bom Bali mengatakan, kejanggalan-kejanggalan tersebut sebetulnya bisa diselesaikan. Caranya dengan menggelar rekonstruksi secara utuh terhadap kasus ini. “Seharusnya rekonstruksi total dilakukan untuk kasus sebesar ini, tapi anehnya rekonstruksi hanya di tempat rapat saja. Sementara di lokasi kejadian tidak pernah,” ujar Dedi.

              Lebih lanjut Dedi mengatakan, ada pihak-pihak yang khawatir jika rekonstruksi akan membatalkan asumsi yang sudah dibangun sebelumnya tentang bahan bom. “Jika dihembuskan bahan peledak melebihi TNT atau potasium klorat, mereka khawatir akan susah menjerat aktivis-aktivis Islam. Sebab, C-4 itu hanya ada dan diproduksi di lima negara. Cara masuk ke negara-negara pun melewati prosedur tertentu dan tidak bisa bersifat perorangan,” ungkap mantan jurnalis harian Republika ini.

              Tuntutan akan rekonstruksi total disuarakan pula oleh Mahendradatta dan pengacara-pengacara lain yang turut menangani kasus Bom Bali. “Kami yakin bahwa potasium klorat dan belerang itu hanya tempelan pada bom inti. Karena itu kami meminta rekonstruksi untuk membuktikan kepada publik, bahwa ada yang sesuatu yang tersembunyi di balik ini. Tapi polisi, kejaksaan, hakim dan semuanya selalu menutup-nutupi,” tegas Mahendra.

              Bagi Mahendradatta, hingga kini dirinya masih menyimpan dua pertanyaan besar yang harus dicarikan jawabannya. Pertama siapa dalang dan otak dari peristiwa ini dan kedua siapa pemilik bom yang dahsyat itu. “Sebetulnya, jawaban bisa didapatkan dari hasil rekonstruksi. Tapi yang menyakitkan, setiap kali kami meminta rekonstruksi mereka mengatakan rekonstruksi saja di atas kepala para pembela,” ujar Mahendradatta.

              Mahendradatta menerangkan, selama rekonstruksi total atas kasus Bom Bali tidak dilakukan, maka yang tertangkap hanyalah teroris-teroris kecil yang sebetulnya adalah korban juga. “Jadi mereka ini sebenarnya hanyalah korban penunggangan dari kekuatan yang lebih besar lagi,” ungkap Mahendradatta.

              Soal penunggangan, Abu Bakar Ba’asyir yang dituding sebagai ketua Jemaah Islamiyah mendukung teori tersebut. Dirinya yakin 100% bahwa telah terjadi aksi penunggangan pada kelompok Imam Samudera dan yang lainnya. Ba’asyir juga mengatakan, bahwa pihak-pihak yang memfitnahnya tahu benar bahwa ia tak punya kemampuan melakukan peledakan. “Mereka juga sangat tahu, bahwa saya tidak juga mempunyai kemampuan mengoordinir para pelaku peledakan,” terang Ba’asyir.

              Bahkan ada peristiwa unik yang dituturkan Ba’asyir tentang kejanggalan Bom Bali. Beberapa waktu lalu, saat dirinya dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, seorang warga Bali datang menjenguknya. Dalam perbincangan, warga tersebut menceritakan ia melihat kilatan cahaya menuju lokasi beberapa saat sebelum bom meledak. Namun, ketika Ba’asyir memintanya untuk bersaksi, warga Bali yang tak berhasil dilacak keberadaannya itu menolak karena takut akan keselamatannya.

              Ba’asyir mengatakan, berbagai peristiwa teror yang terjadi di Indonesia adalah sebuah usaha yang dilakukan Amerika untuk memerangi Islam di Indonesia ( lihat Wawancara Khusus: Kita akan Diperangi Secara Fisik). Lebih lanjut Amir Majelis Mujahidin Indonesia ini mengatakan Amerika saat ini benar-benar berupaya untuk membuktikan Indonesia adalah sarang teroris. “Amerika ingin membuktikan kepada dunia, bahwa yang melakukan teror di Indonesia ini adalah para Muslim,” tutur Ba’asyir. Tak hanya Amerika yang disebut-sebut bertanggung jawab atas Bom Bali oleh Ba’asyir. Negara Zionis Israel pun menurut Ba’asyir punya peranan tersendiri dalam hal ini.

              Selain berkomentar tentang dalang di balik Bom Bali, Abu Bakar Ba’asyir juga mengatakan sikapnya pada orang-orang seperti Imam Samudera. Ia tak sepakat jika ada yang menyebut Imam Samudera, Hambali dan kawan-kawan adalah para teroris. “Mereka itu bukan teroris, mereka adalah para mujahid dan punya nilai tersendiri di sisi Allah. Imam Samudera dan Hambali adalah mujahid besar, meskipun saya tidak setuju dengan cara yang mereka lakukan,” kata Ba’asyir.

              Terlepas apakah Imam Samudera, Hambali dan kawan-kawan adalah para mujahid, yang jelas Bom Bali masih menyimpan sejuta misteri.

              Misteri ini akan kian tak terpecahkan dengan jatuhnya vonis hukuman mati untuk para pelaku Bom Bali. Jika para tersangka utama yang juga saksi hidup ini divonis mati, maka habis pula cerita. Menurut Mahendradatta, ada kekuatan tertentu yang telah menitipkan pesan agar para terdakwa utama dihukum mati saja. “Dunia internasional di bawah kendali Amerika Serikat sudah memerintahkan Indonesia agar mereka dibunuh. Saya melihat master mindnya ketakutan luar biasa. Jangan-jangan kalau tidak dibunuh, kasus ini bisa membongkar konspirasi yang terjadi sekarang. Tapi jika mereka sudah mati, semua pintu pembuktian akan tertutup dan orang-orang akan bingung jika akan membuka dan menelusurinya kembali,” tandas Mahendradatta.

              Menurut Dedi Junaedi, saat ini ada beberapa kekuatan besar yang mendominasi dunia berupaya keras agar Islam tidak menjadi kekuatan dominan di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim. “Mereka sangat khawatir, kalau demonstrasi besar-besaran di kalangan Muslim berubah menjadi people power yang tak lagi bisa dikendalikan. Mereka takut jika people power ini berubah menjadi revolusi Islam yang akan menjadi ancaman,” tutur Dedi.

      So what you think?
      Dasar ilmu cetek aja belagu kamu.!!
      😀

      Suka

  2. Naidi bulas.@
    Kamu wajib membaca tulisan saya ini@
    Aku sangat yakin bahwa kamu bukan muslim.
    Benar kan? !!

    Oke lgsg saja:
    (Ttg bom bali)
    @
    Saya teringat diskusi tahun lalu di Rajaratnam School of International Studies. para  pejabat militer yang berdiskusi tentang Bom Bali mempertanyakan ‘keajaiban’ Bom Karbit yang dikatakan Polri yang mampu meledakkan gedung sampai sekian ratus meter dan memberi efek penghancur tubuh berkeping…. salah seorang letnan dari Jerman mempertanyakan kekuatan Bom Karbit hasil rakitan yang dalam sejarah Bom tidak pernah terbukti berkekuatan seperti itu… yang patut dicurigai adalah adanya micro nuklir karena efek ledakkan yang menciptakan asap cendawan…? nah loh

            Kita sama yakini, kalau Imam samudera, Ali Imron, dkk adalah pelaku bom karbit… tapi siapa pelaku bom mikro nuklir…? harus dibuka kembali….

            Setahun Bom Bali Menguak Misteri Komperasi
            Banyak pertanyaan yang belum terjawab hingga kini. Banyak kejanggalan, banyak peristiwa yang tak terselesaikan.

            Bantuan berbentuk alat-alat dan bahan peledak, datang seperti sihir. Sim sala bim. Beberapa terdakwa pelaku Bom Bali, terheran-heran dengan hal ini. Potasium klorat atawa karbit dan belerang disebut-sebut hanya pembungkus dari bahan peledak yang sesungguhnya. Bom inti yang sudah disiapkan tak bukan dan tak lain adalah C-4.

            Kala itu, C-4 yang disiapkan, dikirim dan diterima oleh para peledak dalam bentuk yang masih gres namun ready to use. DR. Azahari dan Dulmatin disebut-sebut sebagai perancang yang menyiapkan rangkaian detil bom untuk siap diledakkan. Sedangkan Amrozi, yang dipersidangan mengaku dengan bangga bahwa dirinya perakit, hanya berperan sebagai penonton proses perangkaian.

            Dari Amrozi sendiri pernah terucap pernyataan, bahwa bom sudah terkemas rapi dan siap digunakan. Potasium klorat, karbit dan belerang hanya pemanis belaka. Fauzan al Anshari, Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia mengatakan, dirinya percaya sekali sekalipun karbit dan belerang tersedia dalam jumlah besar tak mungkin menghasilkan ledakan yang demikian. “Satu ton karbit pun tak bisa membuat ledakan seperti Bom Bali,” ujar Fauzan.

            Kecurigaan-kecurigaan yang mengarah bahan peledak dari jenis C-4 sebenarnya pernah diungkapkan oleh Polri di awal peristiwa ini terjadi. Kabahumas Polri Irjen Polisi Saleh Saaf, seperti dikutip kantor berita AFP pada 18 Oktober 2002, mengatakan tim polisi bekerjasama dengan Federal Beraeu Investigation (FBI), mengambil kesimpulan tersebut berdasarkan kajian sisa ledakan.

            Keterangan yang sama, dikeluarkan juga oleh Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), AM. Hendropriyono saat mengunjungi lokasi di Legian, Bali. “Salah satu unsur bom yang dipakai adalah C-4,” tutur Hendro kala itu.

            C-4 adalah bom atau bahan peledak yang diproduksi oleh sedikit negara di dunia. Dari yang sedikit itu, Inggris, Amerika dan Israel adalah negara yang membuat dan memakai C-4. Indonesia sendiri, dengan PINDAD tak mampu memproduksi C-4. TNI hanya menggunakan TNT sebagai bahan utama persenjataan mereka.

            Dalam persidangan dan penyelidikan selanjutnya, terjadi banyak koreksi terhadap materi Bom Bali. Dari C-4 lalu turun ke TNT. Kemudian dikoreksi kembali menjadi RDX. Hasil ini pun dikoreksi lagi dengan kesimpulan, potasium klorat atau karbit dan beleranglah bahan utama Bom Bali. Hasil penelitian ini disebut oleh Joe Vialls, ahli bom asal Australia sebagai kesimpulan orang-orang idiot.

            Kejanggalan-janggalan terus muncul dari Bom Bali. Setelah Ali Imron mengaku perakit bom, muncul nama seperti DR. Azahari yang disebut-sebut sebagai arsitek utama. Menurut Mahendradatta, pengacara yang turut menangani kasus ini, ia pernah bertemu dengan tersangka utama Bom Bali, termasuk Ali Imron. Dari pertemuan tersebut, semuanya tak bisa menjawab darimana datangnya peledak. “Mereka hanya bisa bengong saat saya tanya darimana dapat C-4. Lalu dimunculkan DR. Azahari, itu pun masih lari orangnya. Saya juga berani menjamin, kalau pun Azahari nanti tertangkap, dia juga tidak bisa mengatakan darimana datangnya C-4,” tukas Mahendradatta.

            Darimana datangnya C-4? Banyak teori dan kemungkinan C-4 bisa masuk ke Pulau Dewata. Satu di antaranya adalah cerita yang datang dari provinsi tertua di Indonesia. Terbetik kabar dari Aceh, PT. Arun kehilangan bahan C-4 yang biasa digunakan untuk eksplorasi minyak mentah. Tak tanggung-tanggung jumlahnya, 7.000 keping C-4 raib entah ke mana. Tak hanya PT. Arun, tapi Exxon juga disebut-sebut kehilangan bahan peledak high explosive. Tapi keterangan tak berhasil didapatkan dari perusahaan bermodal dari Amerika ini. Tak hanya itu, menurut kabar yang beredar, saat ini masih belum bisa dideteksi 150 kilogram bahan peledak tingkat tinggi sisa Bom Bali yang diduga akan diledakkan pada bulan Desember mendatang.

            Dedi Junaedi, penulis buku Konspirasi di Balik Bom Bali mengatakan, kejanggalan-kejanggalan tersebut sebetulnya bisa diselesaikan. Caranya dengan menggelar rekonstruksi secara utuh terhadap kasus ini. “Seharusnya rekonstruksi total dilakukan untuk kasus sebesar ini, tapi anehnya rekonstruksi hanya di tempat rapat saja. Sementara di lokasi kejadian tidak pernah,” ujar Dedi.

            Lebih lanjut Dedi mengatakan, ada pihak-pihak yang khawatir jika rekonstruksi akan membatalkan asumsi yang sudah dibangun sebelumnya tentang bahan bom. “Jika dihembuskan bahan peledak melebihi TNT atau potasium klorat, mereka khawatir akan susah menjerat aktivis-aktivis Islam. Sebab, C-4 itu hanya ada dan diproduksi di lima negara. Cara masuk ke negara-negara pun melewati prosedur tertentu dan tidak bisa bersifat perorangan,” ungkap mantan jurnalis harian Republika ini.

            Tuntutan akan rekonstruksi total disuarakan pula oleh Mahendradatta dan pengacara-pengacara lain yang turut menangani kasus Bom Bali. “Kami yakin bahwa potasium klorat dan belerang itu hanya tempelan pada bom inti. Karena itu kami meminta rekonstruksi untuk membuktikan kepada publik, bahwa ada yang sesuatu yang tersembunyi di balik ini. Tapi polisi, kejaksaan, hakim dan semuanya selalu menutup-nutupi,” tegas Mahendra.

            Bagi Mahendradatta, hingga kini dirinya masih menyimpan dua pertanyaan besar yang harus dicarikan jawabannya. Pertama siapa dalang dan otak dari peristiwa ini dan kedua siapa pemilik bom yang dahsyat itu. “Sebetulnya, jawaban bisa didapatkan dari hasil rekonstruksi. Tapi yang menyakitkan, setiap kali kami meminta rekonstruksi mereka mengatakan rekonstruksi saja di atas kepala para pembela,” ujar Mahendradatta.

            Mahendradatta menerangkan, selama rekonstruksi total atas kasus Bom Bali tidak dilakukan, maka yang tertangkap hanyalah teroris-teroris kecil yang sebetulnya adalah korban juga. “Jadi mereka ini sebenarnya hanyalah korban penunggangan dari kekuatan yang lebih besar lagi,” ungkap Mahendradatta.

            Soal penunggangan, Abu Bakar Ba’asyir yang dituding sebagai ketua Jemaah Islamiyah mendukung teori tersebut. Dirinya yakin 100% bahwa telah terjadi aksi penunggangan pada kelompok Imam Samudera dan yang lainnya. Ba’asyir juga mengatakan, bahwa pihak-pihak yang memfitnahnya tahu benar bahwa ia tak punya kemampuan melakukan peledakan. “Mereka juga sangat tahu, bahwa saya tidak juga mempunyai kemampuan mengoordinir para pelaku peledakan,” terang Ba’asyir.

            Bahkan ada peristiwa unik yang dituturkan Ba’asyir tentang kejanggalan Bom Bali. Beberapa waktu lalu, saat dirinya dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, seorang warga Bali datang menjenguknya. Dalam perbincangan, warga tersebut menceritakan ia melihat kilatan cahaya menuju lokasi beberapa saat sebelum bom meledak. Namun, ketika Ba’asyir memintanya untuk bersaksi, warga Bali yang tak berhasil dilacak keberadaannya itu menolak karena takut akan keselamatannya.

            Ba’asyir mengatakan, berbagai peristiwa teror yang terjadi di Indonesia adalah sebuah usaha yang dilakukan Amerika untuk memerangi Islam di Indonesia ( lihat Wawancara Khusus: Kita akan Diperangi Secara Fisik). Lebih lanjut Amir Majelis Mujahidin Indonesia ini mengatakan Amerika saat ini benar-benar berupaya untuk membuktikan Indonesia adalah sarang teroris. “Amerika ingin membuktikan kepada dunia, bahwa yang melakukan teror di Indonesia ini adalah para Muslim,” tutur Ba’asyir. Tak hanya Amerika yang disebut-sebut bertanggung jawab atas Bom Bali oleh Ba’asyir. Negara Zionis Israel pun menurut Ba’asyir punya peranan tersendiri dalam hal ini.

            Selain berkomentar tentang dalang di balik Bom Bali, Abu Bakar Ba’asyir juga mengatakan sikapnya pada orang-orang seperti Imam Samudera. Ia tak sepakat jika ada yang menyebut Imam Samudera, Hambali dan kawan-kawan adalah para teroris. “Mereka itu bukan teroris, mereka adalah para mujahid dan punya nilai tersendiri di sisi Allah. Imam Samudera dan Hambali adalah mujahid besar, meskipun saya tidak setuju dengan cara yang mereka lakukan,” kata Ba’asyir.

            Terlepas apakah Imam Samudera, Hambali dan kawan-kawan adalah para mujahid, yang jelas Bom Bali masih menyimpan sejuta misteri.

            Misteri ini akan kian tak terpecahkan dengan jatuhnya vonis hukuman mati untuk para pelaku Bom Bali. Jika para tersangka utama yang juga saksi hidup ini divonis mati, maka habis pula cerita. Menurut Mahendradatta, ada kekuatan tertentu yang telah menitipkan pesan agar para terdakwa utama dihukum mati saja. “Dunia internasional di bawah kendali Amerika Serikat sudah memerintahkan Indonesia agar mereka dibunuh. Saya melihat master mindnya ketakutan luar biasa. Jangan-jangan kalau tidak dibunuh, kasus ini bisa membongkar konspirasi yang terjadi sekarang. Tapi jika mereka sudah mati, semua pintu pembuktian akan tertutup dan orang-orang akan bingung jika akan membuka dan menelusurinya kembali,” tandas Mahendradatta.

            Menurut Dedi Junaedi, saat ini ada beberapa kekuatan besar yang mendominasi dunia berupaya keras agar Islam tidak menjadi kekuatan dominan di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim. “Mereka sangat khawatir, kalau demonstrasi besar-besaran di kalangan Muslim berubah menjadi people power yang tak lagi bisa dikendalikan. Mereka takut jika people power ini berubah menjadi revolusi Islam yang akan menjadi ancaman,” tutur Dedi.

    So what you think?
    Dasar ilmu cetek aja belagu kamu.!! 😛
    (:D

    Suka

  3. Elbow Black berkata:

    Terimakasih buat saudara-saudaraku se iman yang turut berpartisipasi menyampaikan kebajikan….barakallah

    Suka

  4. azora berkata:

    Taiiiiii, lu sok pinter…kayak yang tahu aja, bencana alam ya bencana alam. Apa urusannya ama tai kucing..segala bom-bom bawah laut lach. …..lu cek ulang aja kalau ngga percaya..jangan cuma bisanya denger, baca, katanya-katanya……..terus nulis-nulis dach di Internet. Internet aja bukan bikinan bapak moyang lu. Kalau emang …Amerika mau ngancurin kita…kagak usah pakai bom. Dikumpulin aja kentutnya orang warga Amerika..pakai tabung super canggih. Terus di jatuhin dah..ke Indonesia. Kedepan rumah luch dach..biar lu kelenger. Lu kan ngga tahu kentut nya orang Amerika ..kayak gimana?

    Suka

    • Elbow Black berkata:

      kentutnya tu ya macam lu saudara….sekali jatuh langsung cuma Omdo bae..(Omong Doang) gak bisa berbuat ape-ape….jd kalo mau komentar pake otak, gak modal bacod..saudar…hahahaha

      Suka

      • azora berkata:

        Eh…gue udah pake otak. Lu..yang kagak pake otak. Kenalar..ngga ama lu? Bisa dibedain ngga mana bencana alam…mana yang bukan. Lagian udach…deh…segala ngeberitain …Orang Amerika. Orang Amerika aja..kagak pernah ngeberitain elu…makanya gue bilang elu sok tahu. Kalau elu udah pernah…ke Amerika..terus elu tinggal disana, pasti laen ceritanya. Nah, sekarang gue tanya..elu punya sentimen ama orang Amerika? ama Orang Barat. Elu berpihak ke Timur Tengah? Ama Orang Islam? Lu..dapet apa dari orang Timur Tengah? Dari orang barat…dari orang Amerika lu ..udah jelas dapet ..Fasilitas-Fasilitas. Termasuk Ini yang Namanya Internet..tempat lu sok tahu nulis..nyebar Artikel. Masalah Timur Tengah..emang masalah lu juga apa? Wah banyak dech…kalau lu bisa yang namanya mikir pake otak. Kalau nulis Artikel Ke-agamaan khususnya masalah Islam ..ya wajar lach..mungkin lu orang yang udah ISLAM BANGET GITU LOCH.

        Suka

      • Elbow Black berkata:

        HAHAHAHAHAHAHA…santai aja sodara….Lu gak liat ada beberapa komentar saudara yang laen memakai argumen yang lebih beradab dan sopan, ketimbang Lu yang bodo gak bisa beragumen terkesan pinter bacot doang…HAHAHAHA

        pake refrensi dong, komentar yang baik, yang jelas….

        Gw kagak ada sentimen ama amerika..karena amerika juga banyak orang muslim, gw pernah tinggal disana 4 tahun, kalangan minoritas Muslim, Bagaimana disana??? sama aja seperti di Indonesia…yang mabuk ya orang Non Muslim (gw gak nyebut agama), menjarah, perampokan dsb. gw cuma gak suka sama orang dibelakang amerika, yang berpura-pura kasih padahal bejad sedunia

        Lu ude belajar sejarah belom, Eroba/Barat gak bakal pinter kalo gak menjarah Pusat Keilmuan dari Timur Tengah….
        lu tau orang eropa/barat..pinter PLAGIAT/MENJARAH….HAHAHAHA..belajar sejarah dulu bro..baru bacod..

        Gw make segala fasilitas network, wajar dongk..sebab gw kan menikmati hasil IDE-IDE Cemmerlang yang telah dijarah Bangasa Barat dari Timur Tengah….kalo lu gak belajar sejarah..gw balikin ke Zaman Rainasance…jadi poemuja setan lu..HAHAHA

        Suka

  5. azora berkata:

    Eh…gue udah pake otak. Lu..yang kagak pake otak. Kenalar..ngga ama lu? Bisa dibedain ngga mana bencana alam…mana yang bukan. Lagian udach…deh…segala ngeberitain …Orang Amerika. Orang Amerika aja..kagak pernah ngeberitain elu…makanya gue bilang elu sok tahu. Kalau elu udah pernah…ke Amerika..terus elu tinggal disana, pasti laen ceritanya. Nah, sekarang gue tanya..elu punya sentimen ama orang Amerika? ama Orang Barat. Elu berpihak ke Timur Tengah? Ama Orang Islam? Lu..dapet apa dari orang Timur Tengah? Dari orang barat…dari orang Amerika lu ..udah jelas dapet ..Fasilitas-Fasilitas. Termasuk Ini yang Namanya Internet..tempat lu sok tahu nulis..nyebar Artikel. Masalah Timur Tengah..emang masalah lu juga apa? Wah banyak dech…kalau lu bisa yang namanya mikir pake otak. Kalau nulis Artikel Ke-agamaan khususnya masalah Islam ..ya wajar lach..mungkin lu orang yang udah ISLAM BANGET GITU LOCH.

    Suka

    • azora berkata:

      wah..elu emang orang gila ngga tau nya, sama aja gue komunikasi ama orang gila. Jawaban elu udah ngelantur..elu beragumen yang menurut alam pikiran elu bener. Elu membenarkan pemikiran elu sendiri. elu ketahuan gilanya…ditegor bukanya ralat, koreksi diri malah buat alasan…segala bilang pernah tinggal di Amerika lach…. Wong wawasan elu aja sempit sebatas browsing di Internet. Buat apa..pakai argumen, referensi keilmuan orang judul tulisan elu diatas aja udah ngalantur. …………dasar emang gila..Elu pernah tinggal di Amerika ngurus paspor aja elu ngga becus. Jangan-jangan kebandara Intenasional aja ngga pernah….ngayal lu…. udah ketahuan bodoh malah sok pinter. ..ketahuan gila malah ketawa …manusia kacau.

      Suka

  6. azora berkata:

    Yang elu bohongin..yang elu tipu..bukan orang laen diri luch sendiri. Elu gila…dalam pemikiran elu sendiri. Meningan elu berhenti dulu dari kecanduan elu Internetan, browsing, ngebloc. Elu udah goblok ..tahu ngga. Masih untung gue kasih tahu…soalnya yang rugi kan elu sendiri. Orang banyak yang wawasan dan pengalaman nya diatas elu…tahu ngga?

    Suka

  7. azora berkata:

    koreksi tuch tulisan elu banyak yang kurang hurufnya, elu ngetik…di papan keyboard aja masih ngeliat huruf…udah gitu salah lagi..ngetik sambil dongkol. Dasar orang gila. eh…malah ngaku pernah tinggal di Amerika. …ha..ha…ha…ha…orang sinting kali lu ya???????????????????
    sipppppppppppppppp, mantafffffffffffffffffffffffffffffffffff, baguzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz, salam ya ma keluarga..

    Suka

  8. azora berkata:

    Tapi…gue jadi kasihan juga ama elu. Jangan-jangan kemampuan elu..emang udah sebatas ini. Dan elu ..udah merasa membuat…atau mengerjakan hal yang menurut elu terbaik. Padahal mach…belum seberapa…dan bukan apa-apa. Elu udah menikmati karya elu ini..di alam khayal, Ilusi, fantasi…dunia maya. Ngomong-ngomong maaf gue ya…friend’s gue jadi kasihan juga ama elu. Sorry gue udah ganggu dunia atau alam khayal elu. Yach tapi kan siapa tahu aja elu bisa sadar…dan keluar dari alam pemikiran elu sendiri………..tul nggaaaaaaaaaaaaaaaaa. Kalau ngga..ya udah tapi jangan ada lagi ya pikiran yang ngelantur itu…nanti kamu jadi gila beneran loch…ingat cuci kaki tangan, dan muka sebelum tidur..okay..cherioooooooooooo.

    Suka

  9. Aidil pratama al barunai berkata:

    Bongol nyaaaaa

    Suka

Tinggalkan komentar